(Renungan) Berjuang

Berjuang
(Lenny Johan)



“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!  
(Luk 13 : 24a)



Kalender Liturgi Minggu, 21 Agustus 22
Bacaan Pertama : Yes. 66 : 18-21
Mazmur Tanggapan : Mzm. 117 : 1, 2
Bacaan Kedua : Ibr. 12 : 5-7, 11-13
Bacaan Injil : Luk. 13 : 22-30


Perjalanan Yesus kembali ke Yerusalem dilakukan melalui desa-desa dan kota-kota sambil mengajar. Ada orang bertanya kepada Yesus. “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang itu “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab banyak orang akan berusaha untuk masuk tetapi tidak akan dapat."

Ketika membaca ayat ini saya terhenti sejenak dengan kalimat “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!” yang merefleksikan bahwa kita diingatkan untuk berjuang. Ada kalanya kita tidak menyadari bahwa kita sedang berhadapan dengan situasi yang tidak pasti sehingga kita pun harus merubah kebiasaan, yang memerlukan suatu perjuangan bahkan perjuangan batin.

Saya jadi teringat ketika masih tinggal di daerah, untuk hadir dalam perayaan ekaristi (misa)
merupakan kesempatan yang langka karena daerah belum ada gereja, yang ada hanya stasi dan imam (pastor) yang datang dari daerah lain sekitar sebulan sekali. Setelah pindah ke kota, untuk hadir dalam perayaan ekaristi tidaklah sulit namun demikian kadang ada absennya juga. Dan saat pandemi covid 19 gereja melakukan pembatasan misa di gereja, perayaan ekaristi dilakukan secara online, umat merayakan ekaristi dalam rumah masing-masing. Kemudian misa dilakukan offline dengan sangat terbatas melalui pendaftaran belarasa untuk wilayah KAJ. Sekarang gereja sudah mulai melakukan kelonggaran untuk umat hadir dalam setiap perayaan ekaristi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Meski demikian umat masih terbiasa dengan misa online sehingga tidak datang ke gereja.
Awalnya saya juga demikian merasa nyaman misa online kolekte tinggal transfer lebih praktis.

Setelah mendengarkan wejangan dari romo paroki dan temen-temen komunitas, lebih disarankan untuk hadir misa di gereja. Dikatakan bahwa berelasi dengan Tuhan merupakan tanggung jawab pribadi namun sebagai umat kita juga bertanggung jawab secara bersama seiman. Hal ini menyadarkan saya untuk hadir berpartisipasi misa di gereja sebagai bentuk perjuangan yang nyata melalui pintu yang sesak. Namun demikian menurut saya misa online masih diperlukan juga untuk umat yang memang tidak memungkinkan untuk hadir di gereja.


Doa :

Tuhan Yesus terima kasih atas belas kasih-Mu yang telah menyadarkan saya untuk hadir bersama-Mu dalam setiap misa. Amin.

Sedikit Sekali yang Diselamatkan & Tidak Masuk Neraka - Gereja Katolik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang