(Renungan) Inti Ajaran Allah

Inti Ajaran Allah
(Kresensia Aurelia Aida Kurniawan)



Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
(Mat. 23 : 26)



Kalender Liturgi Selasa, 23 Agustus 2022
Bacaan Pertama : 2 Tes. 2 : 1-3a. 13b-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 96 : 10. 11-12a. 12b-13
Bacaan Injil : Mat. 23 : 23-26


Orang Farisi adalah orang Yahudi yang hafal seluruh hukum Taurat. Daftarnya dibuat oleh Rabbi Simlai ada 613 aturan, terdiri dari  248 perintah dan 365 larangan. Mereka adalah pemuka agama Yahudi. Tapi Yesus menegor, dikatakan mereka seperti orang buta. Mengapa?

Manusia terdiri dari dimensi rohani dan dimensi jasmani. Dimensi rohani tidak terlihat orang, seperti halnya sebelah dalam cawan. Sedangkan dimensi jasmani dapat dilihat orang laksana sebelah luar cawan. Orang Farisi fokus pada segala aturan hukum Taurat, supaya dihormati orang. Yesus dapat melihat sebelah dalam cawan mereka, dan menurut Yesus bertentangan dengan Taurat. Misal mereka mengambil rumah janda-janda (Mat. 23:14). Zaman itu, janda adalah orang yang tidak berdaya, tidak ada yang membela. Mereka minta tolong kepada orang Farisi yang dari luar dikira berbelas kasih. Mereka mohon keadilan ditegakkan untuk mereka. Tapi ternyata mereka telah minta tolong kepada penjahat.

Saat tulisan ini dibuat, ada kisah viral yang melibatkan seorang pendiri suatu SMA di Jawa Timur. Ia dikenal sebagai motivator dan pebisnis sukses. SMA ini sendiri bertujuan baik, karena gratis, untuk anak yatim piatu atau tidak mampu. Siswa  tinggal di asrama dan berasal dari seluruh Indonesia. Seluruh biaya hidup dan pendidikan ditanggung oleh Yayasan. Sang tokoh telah dilaporkan oleh beberapa orang terkait pelecehan seksual. Saat ini sedang dalam proses hukum di pengadilan. Bila kelak kasus ini inkrah (berkekuatan hukum tetap) dan terbukti tuduhan benar, maka sungguh ironis. Dari luar semua orang mengira tokoh ini pahlawan tapi dari dalam ternyata  penjahat.

Yesus menegor, mereka seperti orang buta, kerena melupakan inti ajaran Taurat. Persembahan untuk Allah dipenuhi, perbuatan baik pada sesama jangan diabaikan. Kata Yesus: “Persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” (ayat 23). Yesus mau kita menjalankan seluruh Taurat dengan sikap belas kasih.


Doa : 

Bapa yang Mahabaik, karena kelemahan kami kadang melupakan inti ajaran-Mu yaitu keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Tegorlah kami oleh Roh Kudus-Mu yang hadir melalui bacaan rohani, firman-Mu dalam kitab suci dan cara-cara-Mu yang ajaib. Berilah kami rahmat-rahmat yang kami butuhkan untuk mengasihi Engkau dan sesama. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Juruslamat kami. Amin.

ATTHEW 23:26 (Today's Gospel Reading: Matthew 23:23-26) | A CHRISTIAN  PILGRI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang