(Renungan) Kebahagiaan, bila Melakukan Sesuatu dengan Mengandalkan Tuhan

Kebahagiaan, bila Melakukan Sesuatu dengan Mengandalkan Tuhan
(Hoesing) 



“Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau”
(Luk. 14 : 1-14)



Bacaan Liturgi, Minggu 28 Agustus 2022
Bacaan Pertama : Sir. 3 : 17-18, 20, 28-29
Mazmur Tanggapan: Mzm. 68 : 4-5ac, 6-7ab, 10-11
Bacaan Kedua : Ibr. 12 : 18-19, 22-24a
Bacaan Injil: Luk. 14 : 1, 7-14


Ayat dalam bacaan ini menyadarkan bahwa dalam melakukan sesuatu aku tidak boleh berharap kompensasi. Kadang tanpa disadari aku berharap suatu balasan dari perbuatanku pada orang lain, entah dalam bentuk pujian ataupun lainnya. Ada beberapa peristiwa yang aku alami di mana sahabat yang tidak akrab justru membantu tanpa terduga bahkan mereka lakukan secara tulus dan ikhlas.

Ada satu pengalaman yang dialami pada saat aku belajar Kitab Suci di KPKS (Kursus Pendidikan Kitab Suci) St. Paulus - Atma Jaya beberapa tahun yang lalu. Saat awal belajar, para siswa angkatan 2 saat itu merencanakan melakukan perjalanan ziarah ke tanah perjanjian Israel bila lulus dari KPKS nantinya setelah belajar selama 3 tahun. 
Dan beberapa bulan menjelang semester akhir, setelah mendapat sejumlah nama yang bersedia dan sepakat untuk ikut berangkat maka aku berupaya mencari harga termurah dari beberapa travel agent yang khusus melayani perjalanan rohani. Singkat cerita, aku pun mendapat harga terbaik dengan minimal jumlah 28 peserta. 

Tanpa aku duga, beberapa sahabat yang sudah menyatakan ikut menjadi batal satu persatu dengan alasannya masing-masing hingga tersisa separuh yang masih menyatakan tetap bersedia untuk berangkat. Dengan berkurangnya jumlah peserta  tentu berdampak pada perbedaan harga cukup signifikan, hal ini menjadikan aku dalam posisi dilematis karena sebelumnya aku sudah menjamin pada setiap peserta bahwa yang ditawarkan adalah harga yang sudah pasti, tidak berubah dalam kondisi apapun.

Sekitar satu bulan menjelang hari keberangkatan aku mencoba mengajak siapapun yang aku kenal, tidak spesifik hanya yang mempunyai kedekatan relasi dan kemudian digabung dengan group lain akhirnya rombongan kami berangkat juga dengan jumlah peserta 41 orang.

Firman Tuhan hari ini menyadarkan aku untuk selalu mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan kekuatan manusia dalam melakukan sesuatu. Akan ada rasa kecewa yang  aku alami bila aku melakukan sesuatu dengan memilah antara mereka yang mampu dan tidak mampu, yang baik maupun kurang baik serta yang akrab maupun kurang dekat hubungannya denganku. Hidup akan lebih mudah dan bahagia bila Tuhan yang menjadi andalan.


Doa :

Terima kasih untuk firman-Mu hari ini, Tuhan. Engkau sadarkan aku bahwa untuk bahagia tidak selalu dari orang terdekat dan berkelimpahan secara materi namun justru dari orang yang tidak diduga dan sederhana. Semoga aku menjadi hamba-Mu yang tetap setia berbagi pada sesama tanpa melakukan pemilahan antara yang kaya dan tidak, yang dekat maupun kurang dekat hubungan persahabatannya. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa dan memohon. Amin.

Situasi Sulit "Tetaplah Andalkan Tuhan" | Motivasi-Kristen -  Motivasi-kristen

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Flh3.googleusercontent.com%2F-wE-iM1zMpW8%2FX3Wo9JLfqrI%2FAAAAAAAAAGM%2FLcqu_W5h8RsdOG3t5sY7Rv9tEvNgqgvxQCLcBGAsYHQ%2Fimage.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.motivasikristen.com%2F2020%2F10%2Fsituasi-sulit-tetaplah-andalkan-tuhan.html&tbnid=B47O0ezW0ln20M&vet=10CAEQMyiHAWoXChMIkO2Jq5Dm-QIVAAAAAB0AAAAAEAQ..i&docid=yzmPCPRC-iJLUM&w=512&h=342&q=mengandalkan%20tuhan%20dalam%20segala%20situasi&ved=0CAEQMyiHAWoXChMIkO2Jq5Dm-QIVAAAAAB0AAAAAEAQ


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang