(Renungan) Menurut Kesanggupannya Masing-Masing

Menurut Kesanggupannya Masing-Masing 
(Julius Saviordi)



Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
(Mat. 25 : 15)



Kalender Liturgi Sabtu, 27 Agustus 2022
Bacaan Pertama: 1 Kor. 1 : 26-31
Mazmur Tanggapan: Mzm. 33 : 12-13, 18-19, 20-21
Bacaan Injil: Mat. 25 : 14-30


Pada waktu anak perempuan saya berumur 13 tahun, saya mengajarinya mengendarai sepeda motor. Tetapi saya tidak mengajarinya untuk memasukkan motor ke teras rumah. Karena dari jalan ke teras rumah harus menanjak 1,2 meter dengan kemiringan 45 derajat. Menurut saya, dia belum mampu. 

Beberapa tahun kemudian ketika saya lihat dia lebih mampu, maka saya mulai mengajarinya memasukkan sepeda motor ke teras rumah. Tapi saya tidak memintanya untuk merapikan posisi parkirnya, karena perlu menggeser-geser sepeda motornya. Dia belum kuat.

Sekarang dia sudah bisa merapikan posisi parkirnya dengan cara memaju-mundurkannya. Dia sudah belajar sesuai kesanggupannya.

Dalam perumpamaan tentang talenta yang Tuhan Yesus sampaikan kepada murid-murid-Nya, diceritakan bahwa sang tuan memberikan sejumlah talenta kepada hamba-hambanya sesuai kesanggupan hamba-hambanya untuk mengelolanya. Demikianlah Tuhan juga memberikan karunia kepada kita masing-masing sesuai kesanggupan kita untuk mengembangkannya.

Karunia yang Tuhan berikan bisa berupa karunia untuk bernubuat, melayani, mengajar, atau menasehati (Roma 12:6-8). Terlalu rohani? Bagaimana kalau kita juga menghitung karunia-karunia fisik yang kita punya? Karunia untuk melihat, mendengar, berbicara, menyanyi, berpikir, menggerakkan tangan, berjalan, dan sebagainya. 

Apakah kita sudah menggunakan karunia-karunia itu untuk kemuliaan Tuhan? Atau kita hanya menggunakannya untuk keperluan diri sendiri? Apa bedanya kita dengan hamba yang menyimpan talentanya di dalam tanah? Yang kemudian menyalahkan tuannya, padahal dirinya sendiri yang memiliki pandangan yang salah.

Tuhan memberikan segala karunia itu pada kita karena Tuhan tahu bahwa sebenarnya kita sanggup untuk menggunakannya dan menghasilkan buah. Hanya sayangnya banyak dari kita yang tidak menyadarinya. Mintalah pertolongan Roh Kudus supaya kita bisa menjadikan talenta yang kita punya menghasilkan buah yang berlipat-lipat. Sehingga pada akhirnya kita bisa mendapatkan kata-kata indah itu: “Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”


Doa:

Tuhan Yesus yang Mahabaik, bimbinglah aku agar selalu bersemangat untuk menggandakan talentaku untuk kemuliaan nama-Mu. Amin.

Image result for matius 25:14-30


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang