(Renungan) Bukan Orang Sehat yang Memerlukan Tabib

Bukan Orang Sehat yang Memerlukan Tabib
(Vincent Laurensius Johan)



Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa
(Mat. 9 : 13)



Kalender Liturgi Rabu, 21 September 2022
Pesta St. Matius, Rasul dan Penulis Injil
Bacaan Pertama : Ef. 4 : 1-7, 11-13
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19 : 2-3, 4-5
Bacaan Injil : Mat. 9 : 9-13


Hari ini gereja merayakan Pesta Santo Matius. Santo Matius merupakan salah satu Rasul Yesus. Matius adalah seorang Yahudi yang memungut cukai di kota Kapernaum. Pada jaman itu para penarik pajak (pemungut cukai) Kerajaan Romawi dipilih oleh para pejabat lokal Romawi dari penduduk setempat yang dianggap dapat diajak bekerja sama. Mereka diberikan wewenang untuk menarik pajak namun sama sekali tidak diberi gaji atas pekerjaan mereka. Karena itu para pemungut cukai  biasanya menarik pajak lebih tinggi dari jumlah yang seharusnya mereka tagih. Lebihnya dianggap sebagai upah mereka. Karena profesinya ini Matius sangat dibenci oleh orang-orang sebangsanya. Mereka tidak mau berhubungan dengan “orang-orang berdosa” seperti dia. Namun, Yesus tidak berpikir demikian terhadap Matius.

Dalam bacaan ini dikisahkan bagaimana ia bisa menjadi pengikut Yesus. Suatu hari, Yesus melihat Matius duduk di rumah cukai dan Ia berkata, “Ikutlah Aku.” Seketika itu juga Matius meninggalkan uang serta jabatannya untuk mengikuti Yesus. Bagi Matius, Yesus kelihatan demikian kudus, bagaikan seorang raja. Matius mengadakan suatu perjamuan besar bagi-Nya. Ia mengundang teman-teman yang seperti dirinya untuk bertemu dengan Yesus serta mendengarkan pengajaran-Nya.

Sebagian orang Yahudi menyalahkan Yesus karena makan bersama dengan orang-orang yang mereka anggap orang berdosa dan pengkhianat bangsa Yahudi. Tetapi Yesus memberi jawaban. “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Sebagai murid dan rasul, Matius sejak saat itu mengikuti Yesus, menyertai-Nya sampai saat sengsara dan wafat-Nya. Matius merupakan salah satu saksi Kebangkitan-Nya. Dia juga hadir saat Yesus naik ke Surga.

Dari kisah di atas, pengalaman Matius mungkin pernah kita alami juga. Saat Tuhan berkata ikutlah Aku, apakah kita secara pribadi akan segera mengikuti-Nya atau menunda atau menolak-Nya? Pribadi yang terpilih dan mengikuti-Nya, akan mengalami proses pemuridan dan penyembuhan diri . Semoga kita senantiasa berjuang dalam iman yang baik.


Doa :

Terima kasih Tuhan atas segala kebaikan dan perjalanan waktu yang boleh aku alami, perkenankan aku boleh melihat segala kebaikan dan cinta-Mu. Aku mohon, agar Engkau senantiasa menyertai hidupku dan memberikan sukacita kepada diriku dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang