(Renungan) Komitmen dalam Pewartaan

Komitmen dalam Pewartaan
(Veronica Maria Sudarsini)



Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem 
(Luk 9 : 53)



Kalender Liturgi Selasa, 27 September 2022
PW. St. Vincensius A. Paulo
Bacaan Pertama : Ayb. 3 : 1-3, 11-17, 20-23
Mazmur Tanggapan : Mzm. 88 : 2-8
Bacaan Injil : Luk. 9 : 51-56


Ditolak memang pengalaman yang kurang menyenangkan, apa lagi dengan cara yang kasar. Hal ini terjadi juga pada  Tuhan Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem, untuk melaksanakan komitmen dalam menyelesaikan misi-Nya yang harus digenapi (Luk 9:51). Dia mengutus dua murid-Nya mendahului Dia untuk mempersiapkan segala sesuatunya, namun perjalanan mereka ditolak oleh orang-orang Samaria dengan alasan karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. 

Pada waktu itu orang Yahudi memang bermusuhan dengan orang Samaria. Demikian hebatnya perseteruan mereka, sampai-sampai dengan keras mereka menolak Yesus dan murid-murid yang hendak melewati daerahnya, dalam perjalanan ke Yerusalem. 

Yakobus dan Yohanes terbakar emosi karena penolakan tersebut.  Mereka marah dan mohon ijin Tuhan Yesus, menurunkan api  dari langit untuk membinasakan mereka. Tetapi Tuhan Yesus melarangnya, dan  memilih jalan memutar melewati jalan lain. Tuhan Yesus memberi contoh menghadapi penolakan dengan belas kasihan dan mengambil jalan damai. 

Pengalaman ditolak mengingatkan saya pada waktu saya mengajukan anggaran untuk satu kegiatan di Paroki. Sebagai seksi, di awal tahun diminta menyusun program dan rencana anggarannya. Apabila di dalam rapat pleno sudah disetujui, kegiatan sudah bisa dilaksanakan. Hal itu sudah berjalan selama 3 periode saat saya di seksi tersebut. Namun pada waktu saya mengajukan anggaran di tahun kedua , ternyata ditolak dan bendahara menginformasikan bahwa programnya tidak disetujui dan tidak diberi anggaran. Saat saya menerima berita itu, saya agak kesal. tetapi saya berusaha tenang, tetap melaksanakan program dengan mandiri, sambil mencari tahu penyebab dan solusinya dengan damai. 

Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid, ikut di jalan Yerusalem adalah pengabdian mutlak kepada Kerajaan Allah dan harus lepas bebas. Tuhan Yesus mengutamakan dan mengarahkan pandangan pada komitmen untuk menjalankan misi-Nya yaitu memberitakan dan menghadirkan Kerajaan Allah.

Komitmen untuk selalu memberitakan dan menghadirkan Kerajaan Allah pada saat ditolak bukan suatu pekerjaan yang mudah. Tetapi harus diperjuangkan. Mampukah saya berkomitmen untuk melakukan pewartaan dengan konsisten?


Doa : 

Tuhan Yesus terima kasih, karena Engkau selalu mengasihiku. Ampunilah aku yang masih sering emosi kalau menghadapi penolakan. Ajar aku, disaat menghadapi penolakan tetap berpikir jernih dan tidak emosi. Aku memuji dan menyembah-Mu, kini dan selamanya. Amin.


https://ssccindonesia.org/inspirasi/wp-content/uploads/sites/2/2019/10/IMG-20171003-WA0022_resized-791154-300x225.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang