(Renungan) "Akhirnya Bebas!"

“Akhirnya Bebas!”
(Rita Clara)



Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: 
“Hai ibu, penyakitmu telah sembuh”.
(Luk. 13 : 12)



Kalender Liturgi Senin, 24 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Ef. 4 : 32-5:8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 1 : 1-2, 3, 4, 6
Bacaan Injil : Luk. 13 : 10-17

 
Seorang teman bercerita, dua tahun lalu ia harus menjalani operasi besar akibat kanker. Tentu  butuh biaya sangat besar dan karena tidak siap, terpaksa ia meminjam dari kantor dengan janji cicil selama lima tahun. Namun belum lama ini, pemilik perusahaan memanggilnya dan sungguh memberi kejutan, ia tidak perlu lagi mencicil. Ia terbebaskan dari hutang. Tentu saja ia sungguh bersyukur.
 
Bisa dibayangkan perasaan perempuan yang disembuhkan dari penyakitnya yang sudah dideritanya selama 18 tahun! Betapa tadinya ia sangat menderita dan tertindas namun akhirnya ia bebas! Tanpa meminta, ia diselamatkan oleh Yesus yang sedang mengajar di rumah ibadat, dengan hanya satu kalimat saja. Bisa dibayangkan pula bagaimana orang banyak yang melihat kejadian tersebut, terkesima menyaksikan kuasa Yesus.

Namun, suasana sukacita berubah menjadi suasana penghakiman saat kepala rumah ibadat  gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Menurut pemahaman kepala rumah ibadat, apa yang dilakukan Yesus adalah suatu kesalahan karena melanggar hukum tentang hari Sabat. Kepala rumah ibadat tidak sepenuhnya salah karena ia tentunya berkewajiban menegakkan peraturan yang ia pahami dari hukum Taurat.  Namun, ia tidak sadar akan kehadiran Yesus yang telah berulang kali menyampaikan pengajaran-Nya dan menunjukkan mujizat-mujizat-Nya. Ia menyampaikan kepada orang banyak ungkapan belas kasih dan cinta Allah yang membebaskan bagi manusia yang sudah lama tertindas.

Yesus menyembuhkan pada hari sabat karena Tuhan tidak pernah berhenti menunjukkan belas kasihan dan kasih-Nya. Kepala rumah ibadat marah karena ia terperangkap dalam ritual dan peraturan sehingga kehilangan pandangan akan belas kasih dan kebaikan Tuhan.
Banyak dari kita mencintai sabda Tuhan, namun berapa banyak  yang menyadari belas kasih Allah dan bahwa sabda Tuhan itu memiliki kuasa untuk mengubah kita, secara rohani, jasmani maupun emosi?  Atau kita masih terperangkap  oleh pemikiran dunia yang menghalangi iman kita akan kuasa Tuhan.

Percayakah kita bila saat ini Tuhan memanggil kita dan berkata kepada kita: “Anak-Ku, penyakitmu telah sembuh”.
 

Doa:

Tuhan Yesus, sumber kehidupan kami, ampuni kami yang seringkali tidak menyadari cinta dan belas kasih-Mu karena kami terperangkap dalam bayangan dunia yang membuat kami mengejar hidup duniawi.  Berikan kami kepekaan akan rahmat belas kasih dan cinta-Mu sehingga kami mampu menyadari bahwa kami adalah anak-anak-Mu yang telah dibebaskan dari segala belenggu yang menindas kami.  Kami percaya akan sabda-Mu yang memiliki kuasa mengubah dan menyelamatkan kami, bebaskanlah kami. Amin.

elita Hati: 26.10.2020 – Belas Kasih | SESAWI.NET

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang