(Renungan) Kasih Kristus Teladan Hidup Kita

Kasih Kristus Teladan Hidup Kita
(Veronika Trimardhany)



Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepada jemaat. Dialah menyelamatkan tubuh.
(Ef. 5 : 22, 23)



Kalender Liturgi Selasa, 25 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Ef. 5 : 21 - 33
Mazmur Tanggapan : Mzm. 128 : 1,2,3,4-5
Bacaan Injil :  Luk. 13 : 18-21


Dalam perikop ini Kristus mengajarkan bagaimana kita saling mengasihi terutama dalam kehidupan suami istri. Kristus mengajarkan para Istri untuk tunduk pada suami, sebagai kepala keluarga, seperti jemaat tunduk pada Kristus sebagai kepala. Demikian pula Kristus mengasihi umatnya dengan pengorbanan yang tiada tara, sehingga Kristus pun mengajarkan suami untuk mengasihi istri sampai waktu yang memisahkan.

Perikop ini mengingatkan pada tetangga saya, yaitu suami istri yang sudah punya putra-putri yang sudah dewasa dan mandiri. Suaminya sangat takut tehadap istrinya, meskipun yang mencari nafkah adalah suaminya. Namun suami ini takut sama istrinya malah ada yang mengatakan dengan istilah ISTI (Ikatan Suami Takut Istri). Perangai istrinya adalah galak dan agak sedikit kasar kalau bicara pada siapa pun. Paras dan penampilan sang istri biasa saja, namun dalam pergaulan ia mudah iba dan suka menolong.

Suatu hari, suami tersebut pagi-pagi pergi ke kantor dengan kondisi sedang tidak enak badan. Ketika sampai di kantor suaminya jatuh pingsan dan meninggal. Teman-temannya memanggil keluarganya, dan istrinya meraung-raung menangis menyesali perbuatannya selama ini. 
 
Selang setahun kemudian istri tersebut mengikuti misa peringatan 25 tahun pemberkatan perkawinan tetangganya. Romo yang memberikan renungan mengatakan “Hai Istri tunduklah kepada suamimu seperti kepada Kristus, hai suami, kasihanilah istrimu seperti Kristus mengasihi umatnya.”

Dari situ istri tadi menangis, dan nggak mau makan, dia sangat sedih seolah ingin nyusul suaminya. Akhirnya para ibu-ibu mengajak  berdoa dan mengaku dosa pada romo. Beberapa minggu kemudian istri tersebut bisa menerima keadaannya. Dia menjadi pendoa dan penasehat keluarganya supaya tidak menyesal seperti dirinya. 2 tahun setelah suaminya meninggal, ia menyusul menghadap Tuhan dengan tenang.

Kristus adalah teladan kasih yang tidak bisa ditandingkan. Ia berkorban sampai mati disalib untuk kita umat manusia. Oleh karena itu kenakanlah kasih Kristus, kasih yang penuh pengorbanan, sebagai dasar dalam menjalankan hidup suami istri. 


Doa :

Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah teladan kasih yang tidak bisa tertandingi. Ajarilah kami untuk mengasihi suami saya setulus hati jangan sampai menyesal dikemudian hari. Meskipun kita juga kadang tidak sepaham namun kasih Kristus yang mengikatkan kita bersama anak-anak kita. Semoga kasih Kristus mengalir melalui kita untuk menyalurkan berkatnya. Amin.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTgsVbc5p4HbX8V1joEPEPGzcRZwf0RKNy6iw&usqp=CAU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang