(Renungan) Nasehat Tuhan Yesus agar Orang Berbahagia

Nasehat Tuhan Yesus agar Orang Berbahagia
(Taruna Lala)
 


"Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
(Luk. 14 : 14)


 
Kalender Liturgi Senin, 31 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Flp. 2 : 1-4
Mazmur Tangggapan : Mzm. 131 : 1, 2, 3
Bacaan Injil : Luk. 14 : 12-14

Beberapa hari ini, perusahaan tempat saya bekerja mengundang karyawannya untuk makan siang dan makan malam bersama dengan tamu dari luar negeri. Ini merupakan salah satu kebiasaan  untuk menunjukkan keramahan perusahaan, mempererat hubungan karyawan dengan tamu, dan membalas keramahan tamu sebelumnya yang telah menjamu karyawan pada saat karyawan mengunjungi perusahaan tamu di luar negeri.

Kegiatan seperti itu menunjukkan seakan-akan ada aturan tidak tertulis untuk membalas undangan dan pemberian seseorang dengan mengundang dan memberikan sesuatu yang sepadan. Bahkan ada beberapa perjamuan di mana pengundangnya mencatat siapa yang datang dan membawa apa saja agar dapat membalasnya sepadan pada kesempatan lain.

Berbeda dengan kebiasaan itu, Yesus memberikan pemikiran lain yang lebih dalam. Yesus mengatakan kepada orang yang mengundang-Nya untuk tidak mengundang sahabat, saudara, keluarga dan tetangga kaya melainkan mengundang orang miskin, orang cacat, orang lumpuh, dan orang buta. Hal ini dikatakan-Nya dengan tujuan agar orang mengundang seseorang dengan tulus dan tidak berharap  balasan. Dengan melakukan hal itu, pengundang telah menunjukkan belas kasih Allah karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya serta berkat Allah tercurah untuk semua orang bukan hanya orang tertentu (bdk. Kejadian 1: 26-28). Perkataan Yesus juga mengajarkan agar orang tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain melainkan mengharapkannya dari Allah. Ini juga dikatakan oleh pemazmur dalam Mazmur 131:3 ‘Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!’ 

Apakah mengundang orang miskin dan cacat dalam perjamuan merupakan pekerjaan sia-sia? Tidak. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa pengundang akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar. Luar biasa, pengundang menjadi orang benar yang akan dibangkitkan pada hari kebangkitan. Sebelum hari itu pun, orang yang melakukannya sudah mendapatkan kebaikan dan ini pernah saya alami. Tindakan berbuat baik kepada orang miskin menimbulkan hal positif, di mana saya menjadi lebih gembira dan kerja penjualan produk berjalan lebih lancar.


Doa :

Bapa, terima kasih. Renungan ini mengingatkan kami untuk bermasyarakat tanpa memandang bulu. Bahwa kami perlu berharap kepada-Mu saja bukan kepada orang-orang yang kami undang atau bantu. Mampukanlah kami melakukannya dalam Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin. 

EDULI KEPADA ORANG LAIN – Renungan Harian Katolik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang