(Renungan) Peka terhadap Kehendak Tuhan

Peka terhadap Kehendak Tuhan
(Pasutri Yoseph dan Caroline Pandisurya)



Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu…” 
(Luk. 13 : 32)



Kalender Liturgi Kamis, 27 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Ef. 6 : 10 – 20
Mazmur Tanggapan : Mzm. 144 : 1, 2, 9, 10
Bacaan Injil : Luk. 13 : 31 - 35


Kelompok Farisi mulai habis kesabaran. Yesus tak kunjung menyingkir. Mereka menakuti, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Herodes, raja wilayah, raja kejam nan ditakuti. Namun, Yesus tak bergeming bahkan Ia menyebutnya “serigala”. “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu…”

Sekilas usulan kelompok Farisi nampak baik-baik saja. Semacam pertolongan agar Yesus tidak ditangkap dan dibunuh. Alih-alih pertolongan, mereka justru bersekongkol, membentuk barisan kebencian dan rencana busuk. Padahal, jika Herodes mau, dia bisa kerahkan pasukannya dan menangkap Yesus. Selama Yesus bersabda dan berkarya, Herodes tetap berada di istananya. Kalau pun dia berusaha untuk bertemu Yesus, usaha itu tak diwujudkan. Mendengar kata Herodes, Yesus menyebutnya “serigala”.  

Sebutan “serigala” mengingatkan penulis pada dongeng anak-anak, bernama Irine yang dijuluki “Si Jubah Merah”. Suatu hari ibunya menyuruh Irine pergi ke hutan menengok neneknya yang sakit. Sesampai di rumah nenek, seekor serigala yang kelaparan, berpura-pura menjadi “nenek” yang berbaring sakit di tempat tidur. Irine sesungguhnya menaruh curiga. Dia tetap melangkah mendekat karena cintanya pada nenek dan perintah ibunya untuk membawa makanan bagi nenek yang sakit. Namun, Irine dan neneknya tidak diterkam sebab seorang pemburu dekat rumah itu datang dan menolong mereka. 

Serigala adalah gambaran binatang licik, rakus dan tidak berguna, dan sering mengganggu tanaman petani di Palestina. Peringatan kelompok Farisi dengan mengatasnamakan Herodes tak cukup bagi Yesus untuk melanjutkan perjalanan-Nya ke Yerusalem, menjalankan visi dan misi-Nya, menebus dosa-dosa manusia, menderita dan wafat di kayu Salib. Bagi Yesus peringatan itu tidak berguna, gangguan kecil semata. 

Baik kelompok Farisi maupun Herodes adalah manusia-manusia licik. Mereka adalah manusia berhati serigala. Mereka bisa mengatasnamakan “wibawa” seseorang agar keinginan mereka dipenuhi. Dengan berpegang pada visi dan misi hidup yang baik dan benar, tak perlu gentar bila kelicikan berusaha merajalela. 


Doa :

Tuhan Yesus yang penuh kasih, Engkau menjalankan misi Bapa, tak gentar akan peringatan dan ancaman. Kepada kelompok Farisi dan Herodes Kau katakan “serigala”, manusia-manusia berhati licik. Semoga kami Kau bimbing menjalankan misi-Mu ya Tuhan di tengah-tengah kelicikan dunia ini. Amin. 
 
King's Sword Archives - Page 3 of 12 - ROCK Ministry

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang