(Renungan) Pertolongan Tuhan

Pertolongan Tuhan
(Johanna Kemal) 



Pertolongan kita ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi
(Mzm. 121 : 2)



Kalender Liturgi Minggu 16 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Kel. 17 : 8-13
Mazmur Tanggapan : Mzm. 121 : 1-2, 3-4, 5-6, 7-8
Bacaan Kedua : Tim. 3 : 14 - 4:2
Bacaan Injil : Luk  18 : 1-8


Seorang teman yang divonis menderita kanker tulang stadium empat berkata, “Saya menjalani hidup dari waktu ke waktu hanya mengharapkan pertolongan Tuhan”. Dia mengikuti perayaan Ekaristi secara online. Tanpa jemu, dia mengikuti doa-doa seperti adorasi, rosario, koronka, meditas, devosi juga misa requiem dan lainnya, yang dapat dilakukan secara on line dengan kemajuan teknologi saat ini. 

Alih-alih meratapi penyakitnya, dia bahkan turut menyanyi, mendoakan banyak orang yang membutuhkan dukungan doa. Dia mengikuti berbagai komunitas doa yang beragam dalam gereja Katolik saat ini. Tuhan menolongnya hingga dari wajahnya di video online, dia tak tampak bagai orang sakit. Sungguh Allah adalah sumber pertolongan yang pokok dalam hidup teman saya tersebut.

Dalam bacaan pertama hari ini, Tuhan menolong bangsa Israel melawan bangsa Amalek di Rafidim. Ketika Musa mengangkat tongkat Allah, maka pasukan Israel menjadi kuat. Ketika Musa menurunkan tangannya, mungkin karena pegal harus mengangkat tangan terus menerus, maka pasukan Amalek menjadi kuat. Bangsa Israel akhirnya dapat mengalahkan bangsa Amalek karena Musa ditopang tangannya oleh Harun dan Hur yang berada bersama Musa di puncak bukit. Harun dan Hur menjadi penolong bagi Musa, tetapi sebenarnya Tuhanlah yang menggerakkan hati mereka untuk menolong Musa.

Sebagaimana Musa membutuhkan Harun dan Hur untuk menopang tangannya agar dapat terus terangkat sampai matahari terbenam, teman saya juga membutuhkan dukungan komunitas secara terus menerus untuk beroleh kekuatan dan pertolongan dari Tuhan. Komunitas yang digerakkan Allah untuk saling menolong dan bertumbuh di dalam-Nya.

Bagaimana dengan kita?  Apakah kita mau menjadi penolong saudara saudari di sekeliling kita? Maukah kita menjadi saluran pertolongan Tuhan bagi mereka secara terus-menerus sebagaimana yang telah dilakukan banyak teman dalam berbagai komunitas. Apakah kita mau meluangkan waktu untuk minimal mendoakan mereka? Syukur kalau dapat menolong dengan harta dan tenaga, semoga kiranya kita pun tergerak untuk menjadi penolong dan menjadi kepanjangan tangan Allah Sang Penolong kita.


Doa :

Tuhan Yesus, Engkau tak pernah membiarkan orang yang berjuang dan memohon pertolongan-Mu. Sebagaimana sang hakim yang menolong seorang janda yang terus menerus memohon pertolongannya, biarlah hati kami Kau gerakkan untuk tidak jemu-jemu menolong orang-orang di sekeliling kami. Amin.

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fsimonsurentudotcom.files.wordpress.com%2F2018%2F04%2F20180408_003702.jpg%3Fw%3D321&imgrefurl=https%3A%2F%2Fsimonsurentudotcom.wordpress.com%2F2018%2F04%2F07%2Fbersama-kita-bisa%2F&tbnid=6aOG1nJsmHqEYM&vet=12ahUKEwiq0_zlmuL6AhVc_DgGHYApDWMQMygCegQIARBG..i&docid=0loNH1K12SZV1M&w=321&h=376&q=musa%20mengangkat%20tongkat%20sebagai%20tanda&ved=2ahUKEwiq0_zlmuL6AhVc_DgGHYApDWMQMygCegQIARBG


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang