(Renungan) Allah Kita, Allah Orang Hidup
Allah Kita, Allah Orang Hidup
(Vincent Laurensius Johan )
(Vincent Laurensius Johan )
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup"
(Luk. 20 : 38)
Kalender Liturgi Sabtu, 19 November 2022
Bacaan Pertama : Why. 11 : 4-12
Mazmur Tanggapan: Mzm. 144 : 1, 2, 9-10
Bacaan Injil : Luk. 20 : 27-40
Bacaan hari ini mengisahkan tentang orang Saduki yang tidak percaya mengenai kebangkitan, datang bertanya kepada Yesus mengenai kehidupan kekal. Yesus menjelaskan bahwa orang yang percaya dan melaksanakan perintah-Nya akan mengalami kebangkitan.
Bacaan Pertama : Why. 11 : 4-12
Mazmur Tanggapan: Mzm. 144 : 1, 2, 9-10
Bacaan Injil : Luk. 20 : 27-40
Bacaan hari ini mengisahkan tentang orang Saduki yang tidak percaya mengenai kebangkitan, datang bertanya kepada Yesus mengenai kehidupan kekal. Yesus menjelaskan bahwa orang yang percaya dan melaksanakan perintah-Nya akan mengalami kebangkitan.
Dalam kebangkitan, kita hidup seperti malaikat-malaikat di hadapan Tuhan.
Dalam percakapan tersebut, Yesus juga menekankan bahwa Allah itu bukan Allah orang mati. Allah itu Allah orang hidup, yang memahami keadaan semua orang.
Apa yang telah dijelaskan Tuhan Yesus dalam bacaan Injil ini sungguh nyata dalam hidupku. Allah itu sungguh ada dan hidup. Ia memahami penderitaanku ketika aku harus kehilangan anakku yang sangat aku kasihi. Allah begitu mengasihiku, tidak ingin melihatku menderita berkepanjangan yang akan merusak segala kehidupanku. Ia hadir sebagai sahabat yang mengajariku secara langsung dan duduk bersamaku.
Dengan kasih-Nya Ia menjelaskan setiap peristiwa yang aku alami, sehingga aku mampu memahami dan menerima segala hal yang harus aku alami. Allah itu sungguh baik dan mencintaiku, dengan Kasih-Nya Ia menjelaskan satu persatu peristiwa yang aku alami dan Ia menekankan pada diriku bahwa Ia selalu hadir dalam setiap peristiwa yang aku alami. Pada akhirnya aku katakan pada-Nya, aku hanya manusia ciptaan-Nya yang lemah. Aku begitu sakit dan menderita. Ia katakan pada diriku bahwa Ia sangat mengasihiku, ada misi khusus yang harus aku emban yang saat ini aku belum tahu, dan nantinya diriku akan tahu. Perlahan secara pasti, aku mulai bisa berdamai dengan diriku atas penderitaan yang harus aku alami bersama keluarga kecilku. Aku bersyukur bahwa aku tidak kehilangan akan imanku dalam penderitaan ini.
Doa :
Terima kasih Tuhan atas segala perjalanan waktu yang boleh aku alami. Perkenankanlah aku boleh selalu setia dan taat dalam panggilan hidupku sebagai pribadi orang beriman. Amin.
Komentar
Posting Komentar