(Renungan) Iman yang Polos

Iman yang Polos
(Julius Saviordi)



Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.”
(Mat. 8 : 8)



Kalender Liturgi Senin, 28 November 2022
Bacaan Pertama : Yes. 2 : 1-5
Mazmur Tanggapan : Mzm. 122 : 1-2, 3-4a, 4b-5, 6-7, 8-9
Bacaan Injil : Mat.  8 : 5-11


Savannah Hensley adalah seorang anak perempuan berusia lima tahun. Ia  tinggal di USA bersama ayahnya. Suatu kali ayahnya mengalami nyeri dada dan kesulitan bernapas. Karena ayahnya dalam keadaan tidak bisa berbicara, Savannah menelepon 911 untuk meminta bantuan. “Ayah saya hampir tidak bisa bernapas,” lapornya. Savannah dengan tenang mengikuti arahan dari operator 911. Dia membuka pintu rumah dan mendampingi ayahnya supaya tetap sadar.

Operator 911 heran akan keberanian dan ketenangan Savannah. Karena biasanya orang-orang berada dalam keadaan histeris ketika menelepon 911. Sebaliknya Savannah tetap tenang bahkan dengan keluguannya mengajak operator 911 mengobrol. Savannah sangat percaya bahwa tim 911 akan datang dan mampu menolong ayahnya.

Kepercayaan yang sama, bahkan lebih, diperlihatkan oleh seorang perwira di Kapernaum  yang hambanya sakit lumpuh dan sangat menderita. Dia mencari Yesus dan memohon kepada-Nya untuk menyembuhkan hambanya. Dia sangat mengimani bahwa Yesus bukanlah seorang dokter biasa. Menurutnya, Yesus tidak perlu bertemu dengan hambanya. “… katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” 

Kata-kata perwira itu membuat Yesus heran. Kata-Nya kepada mereka yang mengikuti-Nya, “… iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”

Savannah hanya seorang anak kecil dan sang perwira Romawi hanyalah orang asing. Namun keduanya menunjukkan tingkat kepercayaan yang luar biasa. Jalan pemikiran mereka polos dan sama sekali tidak meragukan orang yang dimintakan tolong.

Seperti sang perwira Romawi ini, kita pun bukan orang Yahudi, tapi bersyukur Tuhan membuka diri bagi siapa saja dan kita telah diterima menjadi anggota Tubuh Kristus. 

Hari ini kita diajak lagi untuk merenungkan iman kita kepada Tuhan. Apakah iman kita masih polos? Atau sudah dikotori dengan pikiran-pikiran negatif? Apakah kita masih percaya Tuhan lebih berkuasa dari masalah kita? Apakah kita yakin Tuhan masih mengasihi dan mau menolong kita?

Semoga kita bisa menemukan lagi iman kita yang mula-mula dan membuat Yesus heran.


Doa:

Tuhan Yesus yang Mahabaik, bimbinglah aku untuk memurnikan hati, pikiran dan imanku kembali. Amin.

enungan Harian - Senin, 4 Desember 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang