(Renungan) Menjaga Hati dari Kepentingan Duniawi

Menjaga Hati dari Kepentingan Duniawi
(Veronica Maria Sudarsini)



Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” 
(Luk. 21 : 36)



Kalender Liturgi Sabtu, 26 November 2022
Bacaan Pertama : Why. 22 : 1-7
Mazmur Tanggapan : Mzm. 95 : 1-2, 3-5, 6-7
Bacaan Injil: Luk. 21 : 34-36


Tuhan Yesus memberi nasehat kepada para murid agar selalu menjaga hati dari kepentingan duniawi. Tidak terbuai dalam dunia hiburan, pesta pora dan kemabukan. Tidak khawatir akan makanan, minuman, pakaian dan kekayaan. Karena hal itu akan menjadi penghalang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tetapi selalu berdoa, supaya tidak jatuh karena segala pencobaan dan beroleh kekuatan saat menyambut hari kedatangan Tuhan. Tidak  seperti binatang yang terperanjat dalam jerat. Karena hal itu akan menimpa semua penduduk bumi. Tetapi bersiap-siap dan selalu waspada menyambut hari kedatangan-Nya.

Saya pernah mengira, bahwa berjaga-jaga menyambut kedatangan Tuhan, hanya untuk orang yang sudah tua. Tetapi dalam perjalanan rohani saya menjadi berbeda, karena Tuhan Yesus mengajarkan, bahwa untuk mencapai masa depan yang bahagia itu, harus dipersiapkan sejak di dunia ini baik orang tua maupun orang muda.

Bagaimana, apakah kita sudah mulai menyiapkan?

Saya  bersama suami sering mengikuti berbagai retret. Dari retret itu saya mendapat banyak pengetahuan rohani yang belum pernah saya dalami waktu itu. Salah satu yang sampai saat ini menjadi favorit dan masih saya lakukan adalah Doa Hening dengan menyebut nama Yesus. Melalui Doa Yesus yang saya lakukan minimal 30 menit setiap hari, saya memupuk relasi dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus dan kepekaan saya akan tuntunan-Nya menjadi terasah. 

Pengalaman saya, menjaga hati sangat berkaitan dengan membaca sabda Tuhan. Dalam membaca sabda Tuhan saya menggunakan metode Lectio Divina. Setelah saya mendapatkan ayat sebagai perenungan untuk memperbaiki perilaku saya yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, saya langsung doa Yesus. 

Bagi saya yang tidak muda lagi dan sudah terbatas untuk melakukan pelayanan di luar rumah, berusaha melaksanakan sabda Tuhan dalam keluarga juga banyak tantangan. Kepekaan akan bimbingan Tuhan sangat membantu saya cepat menyadari kesalahan dan mohon ampun kepada-Nya.


Doa :

Tuhan Yesus, terima kasih atas nasehat yang Engkau berikan hari ini. Mampukan saya selalu menjaga hati dan berjaga-jaga agar pantas menyambut kedatangan-Mu. Amin.

Image result for berdoa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang