(Renungan) Ukuran yang Berbeda

Ukuran yang Berbeda  
(F.X. Didiwiria S.)



Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." 
(Luk. 21 : 4)



Kalender Liturgi Senin, 21 November 2022
PW. SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah
Bacaan Pertama : Why. 14 : 1-3.4b-5
Mazmur Tanggapan : Mzm. 24 : 1-2, 3-4ab, 5-6
Bacaan Injil : Luk. 21 : 1-4


Dalam perikop ini Tuhan Yesus membandingkan persembahan orang kaya dan janda miskin, dengan latar belakang ekonomi berbeda. Dengan tegas Yesus menyatakan bahwa persembahan yang diberikan dari kekurangan walaupun jumlahnya kecil menjadi begitu penting bagi Allah. Secara sederhana, Tuhan melihat seberapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kita untuk kemuliaan Allah.

Tuhan meminta kita agar dapat mencontoh sikap si janda yang memberi tanpa dipengaruhi oleh kondisi dan kesulitan kehidupan yang ia hadapi. Keterbatasan yang ada hendaknya tidak menghalangi upaya pengorbanan kita.  Kehendak Tuhan sangat berbeda dengan cara berpikir kita  yang cenderung mengutamakan dulu kepentingan sendiri. Bila sudah tercukupi, baru kemudian berbuat baik untuk sesama dan Tuhan. Bahkan kita seringkali merasa tidak pernah tercukupi sehingga kita tidak mau mempersembahkan sesuatu bagi Tuhan. Segala kelemahan, kekurangan dan kerapuhan seharusnya tidak membatasi kita dalam melakukan pengorbanan bagi sesama.

Ketika saya diusulkan membantu pelayanan dalam liturgi, saya memikirkan dulu berbagai kerapuhan dan keterbatasan saya. Dalam permenungan, saya sempat berkeinginan mundur dari panggilan ini. Ukuran yang saya pakai adalah ukuran manusia melihat keterbatasan yang ada dan “kemalasan” untuk terikat dengan jadwal pelayanan. Hal ini membuat  saya ragu-ragu untuk terlibat dalam pelayanan tersebut. Namun bacaan liturgi hari ini menguatkan saya mengambil keputusan untuk sedikit ikut dalam karya keselamatan Tuhan di muka bumi.

Pada hari ini kita juga memperingati Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah. Secara tradisi Yahudi dan disertai kerelaan yang penuh, kedua orang tua Bunda Maria mempersembahkan bayinya pada usia 3 tahun kepada Tuhan. Apa yang mereka lakukan  dengan penuh kerelaan pada saat itu, sesungguh telah terjadi ketika Bunda Maria menyampaikan kepada para malaikat, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk. 1:38)


Doa:

Ya Tuhan, berkati kami selalu agar kami dapat menggunakan ukuran yang dipakai Tuhan dalam melayani Engkau dan sesama. Amin.

enungan Harian, Senin: 26 November 2018, Luk.21:1-4 - Mirifica News


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang