(Renungan) Berada di Dalam Terang

Berada di Dalam Terang
(Johanna Kemal) 



Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, 
dan di dalam dia tidak ada penyesatan
(1 Yoh. 2:10)



Kalender Liturgi Kamis, 29 Desember 2022
Bacaan Pertama : 1 Yoh. 2 : 3-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 96 : 1-2a, 2b-3, 5b-6
Bacaan Injil : Luk. 2 : 22-35


Beberapa tahun silam, aku ke Semarang untuk menghadiri upacara duka seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Pesawat yang kutumpangi mendarat malam hari sekitar pukul setengah tujuh. Aku menginap di sebuah biara tua di tengah kota. Entah apa sebabnya, begitu kaki ini melangkah masuk ke halaman biara, tiba-tiba lampu mati total. Aku menggunakan lampu senter gawaiku yang saat itu juga sangat terbatas baterainya. Ketika menuju kamar di lantai dua, lalu mandi, rasanya  tidak nyaman karena tak ada cahaya apa pun di dalam kamar. Sungguh tidak menyenangkan.

Pengalaman gelap dan terang tentu telah dirasakan Yohanes. Yohanes menyampaikan kesaksiannya tentang hidup kekal. Pengalaman sukacita berada dalam persekutuan dengan Allah. Dia mengajak kita semua untuk menjauhi dosa, karena dosa berarti gelap. Di dalam dosa, manusia tidak dapat melihat kebenaran dan kebaikan. Namun, jika seseorang telah berbuat dosa, saat dia mau menyadarinya dan datang kepada Tuhan dengan tobat, maka Yesus akan menyucikan dia dari segala dosanya. Yesus, sumber terang akan menerangi hatinya dan dia akan dapat melihat kebenaran dan kebaikan kembali. 

Rupanya Yohanes dan  para murid lainnya juga telah merasakan sukacita yang besar ketika mereka membantu orang-orang yang tidak punya, baik dalam makanan, pakaian dan kebutuhan duniawi lainnya. Mereka juga diberi karunia untuk mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan berbagai penyakit bahkan membangkitkan orang mati.

Yohanes ingin mengajak kita semua untuk merasakan sukacita yang telah dirasakannya dan menunjukkan kepada kita jalan menuju kehidupan kekal. Apabila kita mau berjalan di dalam kebenaran dan kasih, menjauhi segala dosa, bertobat, mengampuni, membantu sesama saudara yang kekurangan, maka terang kasih Tuhan Yesus akan hadir di dalam hati kita dan membawa kita kepada kehidupan yang kekal.

Ketika pagi tiba dan matahari menampakkan diri, barulah aku dapat melihat indahnya kamar, taman dan bangunan biara tempatku menginap. Aku diingatkan betapa terang sangat berarti di dalam kegelapan. Tanpa terang maka aku tak tahu ke mana aku berjalan. 


Doa :

Tuhan Yesus, tuntunlah para pembaca dan pendengar renungan ini agar selalu ada dalam terang-Mu karena Engkaulah Terang dunia. Terang yang membuat kami dapat melihat kebaikan dalam situasi dan kondisi apapun dan siapapun. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang