(Renungan) Jadilah Saksi Kristus

Jadilah Saksi Kristus 
(Yashinta Roslini Onwardi) 



“Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.” 
(Yoh.5 : 36)



Kalender Liturgi Jumat, 16 Desember 2022
Bacaan Pertama : Yes. 56 : 1-3a, 6-8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 67 : 2-3, 5, 7-8
Bacaan Injil : Yoh. 5 : 33-36


Untuk  memutuskan suatu perkara, hakim melaksanakan persidangan sebagai proses pembuktian dari kebenaran atas tuntutan jaksa penuntut melalui kesaksian dari para saksi.  Saksi adalah orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian), atau memberikan bukti kebenaran, sementara kesaksian adalah keterangan (pernyataan) yang diberikan oleh saksi.  Kesaksian dari satu orang saksi saja belumlah dapat dijadikan pembuktian suatu perkara, diperlukan beberapa  kesaksian untuk meyakinkan para pihak.
 
Bacaan injil hari ini merupakan bagian dari Kesaksian Yesus tentang diri-Nya. Sebelumnya, Yohanes Pembaptis yang diutus lebih dulu telah memberikan kesaksian tentang Yesus, namun tak seorangpun menerima kesaksiannya. Padahal, Yesus telah melakukan banyak perbuatan, pekerjaan  dan tanda-tanda bahwa Dia, sudah dinubuatkan.  

Yesus, sang Mesias, diutus sebagai anak Allah, khusus dilahirkan menjadi manusia dan datang untuk menyelamatkan manusia. Tetapi tak seorang pun percaya bahkan orang-orang Yahudi itu berusaha menganiaya Yesus. Perkataan Yesus, “Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia..” seperti menunjukkan betapa sulitnya meyakinkan orang-orang Yahudi itu. Demikian sulitnya sampai Yesus harus mengucapkan dengan lebih jelas :” Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.”  Walau sudah jelas demikian, ditambah lagi kesaksian dari para rasul dan jemaat pertama, namun sampai saat ini pun mereka masih belum percaya. 

Di jaman sekarang ini, saya sebagai pengikut Kristus, juga harus  menjadi saksi Yesus Kristus dengan terus menerus memberikan kesaksian. Menjadi pertanyaan kesaksian kepada siapa dan dalam bentuk apa ? Apakah cukup dengan mewartakan kedahsyatan Yesus yang boleh saya alami setiap hari ? 

Menjadi saksi Kristus tidak cukup hanya dengan perkataan tetapi harus disertai perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kepada orang-orang terdekat. Selama masa Adven ini bagaimana saya menyiapkan diri menyambut-Nya? Apakah saya sudah bersaksi melalui perbuatan baik kepada sesama?


Doa : 

Allah Bapa yang Maharahim, puji dan syukur kami ke hadirat-Mu ya Bapa atas kesempatan yang Kau berikan kepada kami untuk setia menjadi saksi Kristus  dalam mewartakan kabar sukacita melalui perbuatan baik dan teladan hidup kami sehari-hari kepada siapapun agar Kerajaan-Mu senantiasa dimuliakan.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang