(Renungan) Kita Dekat maka Kita Percaya

Kita Dekat maka Kita Percaya
(SB. Diah Pudjiastuti)



Kemudian datanglah Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedangkan kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi terlipat tersendiri di tempat yang lain
(Yoh. 20:6-7)



Kalender Liturgi Selasa, 27 Desember 2022
Pesta St.Yohanes, Rasul dan Penulis Injil
Bacaan Pertama : 1 Yoh. 1 : 1-4
Mazmur Tanggapan : Mzm. 97 : 1-2, 5-6, 11-12
Bacaan Injil : Yoh. 20 : 2-8


Lima belas tahun silam, saya memaknai Ekaristi jauh berbeda dengan sekarang. Ekaristi bagi saya dahulu adalah merupakan kewajiban yang harus saya jalankan setiap Minggu tanpa memahami makna seutuhnya. Namun, iman saya bertumbuh dengan bantuan komunitas dan pembelajaran yang saya alami. Ekaristi bagi saya sekarang adalah suatu kebutuhan utama, di mana saya bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan saya. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, saya merasakan kasih Tuhan dan oleh karena itu saya menjadi percaya bahwa dalam Ekaristi Tuhan itu hadir.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yohanes mengingatkan iman kepercayaan kita akan kebangkitan Yesus. Perikop yang menceritakan kunjungan Maria Magdalena dan dua murid ke makam Yesus menggambarkan tiga kondisi iman yang berbeda. 

Maria Magdalena datang ke makam Yesus, dan melihat bahwa batu penutup kubur sudah terbuka. Dengan cepat dia mengambil kesimpulan bahwa jenazah Yesus sudah diambil orang.

Petrus dan seorang murid lain segera menyusul ke makam, dan murid yang lain ini sampai terlebih dahulu. Ia menjenguk ke dalam tetapi tidak masuk, dan melihat kain kapan tergeletak di tanah. Murid ini yakin bahwa jenazah Yesus tidak dicuri orang. Mana mungkin jenazah dicuri tetapi kainnya ditinggalkan?

Petrus yang sampai belakangan langsung masuk ke dalam kubur dan mengamati isinya dengan teliti. Selain melihat kain kapan tergeletak di tanah, dia mengamati bahwa kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus nampak terlipat di tempat yang lain. Yohanes, sebagai murid yang dikasihi Yesus, dan karena kedekatannya dengan Yesus, dapat melihat dengan lebih tajam. Dia melihat hal yang sama dengan yang dilihat Petrus dan langsung percaya bahwa Yesus bangkit dan hidup. Ia menjadi percaya tanpa penampakan Yesus.

Pengalaman pribadi saya dengan Ekaristi dan cerita dalam perikop ini mempunyai makna yang sama. Semakin dekat kita dengan Yesus, maka kita akan semakin merasakan kasih-Nya dan kita  menjadi percaya.


Doa : 

Bapa yang baik, bantu kami anak-anak-Mu untuk selalu ingin dekat pada-Mu sehingga kami semua boleh merasakan kasih-Mu dan pada akhirnya kami pun percaya bahwa Engkau bangkit dari kematian dan selalu hadir di dalam kehidupan kami. Amin.

YOHANES MELIHAT DAN PERCAYA | SANG SABDA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang