(Renungan) Konflik Batin yang Terpecahkan

Konflik Batin yang Terpecahkan
(Paulus Aswin Sani)



Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya
(Mat 1:24 )



Kalender Liturgi Minggu, 18 Desember 2022
Bacaan Pertama : Yes. 7 : 10-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 24 : 1-2, 3-4ab, 5-6
Bacaan Kedua : Rm. 1 : 1-7
Bacaan Injil : Mat. 1 : 18-24


Kegalauan Yusuf dengan konflik batin yang berat menjadi satu perenungan yang menarik. Saat itu Yusuf dan Maria sudah bertunangan, konflik batin harus dipecahkan, tidak diceritakan bagaimana Yusuf mengetahui bagaimana Maria sudah mengandung. Jika Maria yang memberitahukan, bagaimanakah kira-kira reaksi Yusuf?  

Yusuf adalah seorang benar (Dikaios) yang tulus hati, Ia mempunyai belas kasih dan ingin menceraikan Maria secara diam-diam agar tidak mencemarkan nama Maria serta tidak menempuh jalur hukum agar tidak diketahui publik. Menurut hukum  zaman itu, pertunangan  sudah setara dengan status suami dan istri. Jika terjadi perceraian maka harus ada surat cerai yang pasti akan diketahui oleh publik. Sungguh konflik batin yang sangat sulit terpecahkan oleh Yusuf sendiri. 

Konflik yang sesungguhnya adalah karena Yusuf tahu bahwa yang dikandung Maria adalah buah dari Roh Kudus. Ia merasa apakah sanggup untuk menjadi ayah dari seorang bayi yang pasti akan sangat istimewa. Konflik itu teratasi dengan ketaatan dan kesetiaan pada Allah dan terlihat pada keputusan yang diambil Yusuf dan Allah pun membimbing Yusuf sebagai Bapa Yesus di dunia ini untuk mempersiapkan karya besar Yesus.

Pada saat Yusuf terbangun dari mimpinya, keinginannya untuk menceraikan Maria tidak diwujudkannya. Ia mengambil keputusan berbeda. Firman Allah melalui malaikat dalam mimpinya menceritakan bahwa, anak yang di kandung Maria adalah dari Roh Kudus. Dalam diamnya Yusuf taat pada perintah Tuhan, Ia berbuat seperti yang diperintahkan Tuhan. Ia mengambil Maria sebagai istrinya. 

Berbeda dengan dunia entertainment di TV, perceraian di kalangan artis justru menjadi bahan untuk dipublikasikan. Semua dibuka untuk umum mulai dari perselingkuhan, masalah ekonomi, percecokan yang berujung di pengadilan. Sangat berbeda dengan Yusuf yang menyelesaikan masalah dengan diam dan mendasarkan pada ketulusan hati untuk menyelesaikan masalah. Ketaatan dan ketulusan hati menjadi modal utama penyelesaian konflik maka niscaya konflik yang ada dalam keluarga akan terselesaikan. Terlebih jika kita mau berserah, mengandalkan dan taat  pada Allah seperti Yusuf.


Doa :

Allah Bapa yang Mahabaik, kiranya Engkau selalu menyertai kami dalam semua persoalan konflik batin yang kami hadapi. Berikan kami kekuatan dalam mengahapi segala persoalan. Amin.

PAROKI SANTO LUKAS SUNTER ::

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.parokisantolukas.org%2Fuploads%2Fuserfiles%2Fimages%2FFatherSon1000_Corbert-Gauthier-Cropped.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.parokisantolukas.org%2Farticle_detail%2F1859&tbnid=qM_LfomXbLSHkM&vet=12ahUKEwjImoDb4s_7AhWhLrcAHYudBK4QMyhYegUIARCHAQ..i&docid=dn4texkb3-ec-M&w=393&h=284&q=santo%20yusuf&ved=2ahUKEwjImoDb4s_7AhWhLrcAHYudBK4QMyhYegUIARCHAQ


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Si Sulung yang Hilang

(Renungan) Libatkanlah Allah