(Renungan) Pelayanan yang Gagal Fokus

Pelayanan yang Gagal Fokus
(Rita Clara)



Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya."
(Luk. 1 : 47-49)



Kalender Liturgi, Kamis 22 Desember 2022
Bacaan Pertama : 1 Sam. 1 : 24-28
Mazmur Tanggapan : 1 Sam. 2 : 1, 4-5, 6-7, 8abcd
Bacaan Injil : Luk. 1 : 46-56


Saya menerima tugas yang bisa dibilang bertubi-tubi di masa Adven ini. Setiap hari selalu ada rangkaian kegiatan yang melelahkan dan memuncak di setiap akhir pekan. Ini membuatku kehilangan fokus bahkan sampai menderita sakit. 

Teladan Maria dalam bacaan Injil hari ini membuat saya belajar cara menanggapi kepercayaan melalui tugas yang diberikan pada saya.

Isi kidung pujian Maria ini merupakan buah refleksi di sepanjang perjalanan ke rumah saudaranya, Elisabeth, setelah ia menerima kabar dari malaikat Gabriel untuk suatu tugas mulia melahirkan Juruselamat.  Betapa berat konsekuensi yang harus Maria tanggung dalam menerima misi dari Tuhan ini. Namun, mengapa Maria sanggup menanggapi peristiwa ini dengan pujian kepada Tuhan dan keinginan berbagi sukaria bersama saudaranya?

St. Thomas Aquinas mengatakan, bahwa pengenalan akan diri sendiri bermula pada kesadaran bahwa segala yang baik pada kita datang dari Allah dan milik Allah. Sedangkan segala yang jahat pada kita timbul dari kita sendiri. Kesadaran akan hal ini membawa kita pada kebenaran:  bahwa kita ini bukan apa-apa dan Allah adalah segalanya. Di mata Tuhan kita ini pendosa, tetapi sangat dikasihi oleh-Nya. Kerendahan hati inilah, kata St. Thomas, yang menjadi dasar dari ‘rumah rohani’ kita.  Bunda Maria menyadari bahwa ia adalah hamba Tuhan, dan Tuhan adalah segalanya dalam kehidupan Maria. Maria memiliki kerendahan hati!

Kerendahan hati inilah yang memampukan kita untuk terus bersyukur kepada Tuhan, dalam keadaan apapun. Kerendahan hatilah yang membuat kita sadar bahwa segala yang baik pada diri kita adalah karunia pemberian Allah, akan mendorong kita untuk mempergunakannya untuk kemuliaan Tuhan. Tujuan yang satu ini memberi kekuatan ilahi kepada kita sehingga kita akan sanggup mengemban tugas apapun yang Tuhan berikan.  

Ternyata selama ini saya kurang memiliki kerendahan hati sehingga pelayanan menjadi beban dan membuat saya gagal fokus. Saya perlu mengikuti teladan Maria dalam mengasihi Allah, mempercayai Dia dan dengan rendah hati berjalan bersama-Nya. Semoga kita pun dapat menyenangkan Allah.
 

Doa :

Allah Bapa yang Mahakuasa dan penuh kasih, kami bersyukur atas kebaikan dan kemurahan-Mu demi keselamatan kami.  Melalui teladan Bunda Maria kami belajar mempercayakan diri kami dan menyerahkan semua beban kami kepada-Mu. Amin.

ARIA ADALAH GURU KRISTIANI BESAR YANG PERTAMA | SANG SABDA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang