Belajar Taat Seperti Yesus

Belajar Taat Seperti Yesus
(Ignasius Hardjo SL)



“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah menjadi taat dari apa yang diderita-Nya” 
(Ibr. 5 : 8)



Kalender Liturgi Senin, 16 Januari 2023
Bacaan Pertama : Ibr. 5 : 1-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 3 : 1, 2, 3, 4
Bacaan Injil : Mrk. 2 :18-22


Pada bagian ini dilukiskan pengalaman Kristus sebagai manusia. Ia belajar dari pengalaman tentang keterbatasan sebagai manusia dan ikut serta di dalamnya untuk menjadi sama dengan manusia. Kemanusiaan Yesus membuat Dia mengerti kelemahan dan penderitaan manusia. Yesus yang adalah Anak Allah menjadi manusia dengan segala keterbatasan-Nya. Bahkan dikatakan Dia mengalami penderitaan yang dilukiskan dengan doa, ratap tangis dan keluhan. Yesus bahkan mengalami penghinaan dan penderitaan melampaui apa yang manusia alami, namun Dia tetap taat kepada perutusan-Nya sebagai pemikul dosa dan penghapus dosa manusia. Perendahan diri ini merupakan saat Dia belajar untuk taat seperti halnya manusia lainnya.

Saya teringat ketika pelayanan pada hari raya di gereja. Banyak sekali umat yang terlibat membantu dalam acara itu. Salah satunya adalah sebagai petugas pengatur lalu lintas mobil dan parkir di luar gereja. Yang menarik, mereka yang bertugas ini banyak orang-orang yang tinggi status sosialnya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bersedia merendahkan diri, melepaskan statusnya lalu turun ke jalan untuk membantu. Padahal di rumah atau di kantornya mereka mempunyai banyak staf atau security yang membantu. Bisa saja mereka mengerahkan staf dan securitynya untuk turun membantu namun tidak mereka lakukan. Mereka mau melepaskan semua status itu dan menjadi sama dengan petugas pelayanan yang lain guna bahu membahu sebagai panitia.

Apa yang mereka lakukan sama seperti yang Yesus perbuat. Jadi tidak ada alasan bagi saya maupun anda untuk mengatakan berbagai alasan untuk tidak bisa melayani karena keterbatasan waktu, ketidakmampuan, ketidakpantasan, belum siap dan lain-lain.

Yesus belajar menjadi taat sekalipun Ia adalah Anak Allah dengan keterbatasan-Nya sebagai manusia.


Doa: 

Allah Bapa di Surga kami mohon pimpinan Roh-Mu agar bisa menjadi taat melakukan tugas yang kau berikan kepada kami, dengan segala keterbatasan kami. Kami percaya Engkau yang akan memampukan kami melakukan-Nya. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang