(Renungan) Bertobatlah

Bertobatlah
(Budi Santoso)
 


Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
(Mat. 4 : 17)


 
Kalender Liturgi Minggu, 22 Januari 2023
Bacaan Pertama : Yes. 8 : 23b - 9:3
Mazmur Tanggapan : Mzm. 27 : 1, 4, 13-14
Bacaan Kedua : 1 Kor. 1 : 10-13.17
Bacaan Injil : Mat. 4 : 12-17

 
Peristiwa ditangkapnya Yohanes Pembaptis menjadi tanda mulainya Yesus berkarya melaksanakan misi-Nya untuk menyelamatkan manusia. Yesus memilih Kapernaum sebagai tempat ia mengawali karya-Nya, bukan Nazaret kota asalnya karena ada penolakan dari orang-orang Nazaret dan kaum keluarganya sendiri. Kapernaum bahkan menjadi semacam home base Yesus dan murid-murid-Nya, sepanjang pelayanan-Nya di daerah Galilea.
 
Yesus “menyingkir” dapat diartikan Yesus harus “pergi ke luar” meninggalkan kemapanan hidup untuk memulai misinya. Penulis Injil Matius mencatat pelayanan Yesus di Kapernaum itu merupakan penggenapan nubuat Nabi Yesaya mengenai kedatangan Mesias. Waktu Yesaya bernubuat, Galilea sedang berada di bawah kegelapan tekanan bangsa Asyur. Waktu Yesus berkarya, Galilea juga berada di bawah kegelapan penindasan Roma. Kedatangan Yesus ke Galilea bagai terang yang menyinari tempat yang sedang dikuasai kegelapan dan lalu mengalami terang yang membangkitkan. Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”. 
 
Bertobat berarti mengubah fokus hidup (=menyingkir, berpindah, beralih, keluar), dari berfokus pada diri sendiri beralih menjadi fokus pada Kristus - rencana dan kehendak Allah. Tobat berarti menyerahkan diri secara total kepada penguasaan Kristus. 
 
Pertobatan merupakan sikap batin yang membangun niat berbalik dari dosa dan kelalaian sekaligus perwujudan konkret dari sikap penyesalan diri. Dasar dari pertobatan kita yang terus menerus adalah Yesus  yang rela menderita dan wafat demi menebus dosa kita. 
 
Saya sadar, bahwa saya memiliki sikap vokal terutama kala melihat hal-hal yang tidak adil (terutama mereka yang bermulut manis), tanpa mempertimbangkan posisi orang tersebut. Saya tahu, itu tidak baik dan seharusnya bersikap positif untuk kemudian menyatakan pendapat. Namun pengendalian diri memerlukan pertobatan dan ketekunan usaha.
 
Selalu ada kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki kehidupan, sehingga menjadi lebih bermakna dan indah. Semoga kerinduan kita bertobat di manapun kita berada dan sepatutnya pertobatan mewarnai relasi kita dengan sesama. 
 

Doa:

Ya Tuhan, tolong kami untuk selalu rindu membangun hubungan yang akrab dengan Engkau dan sesama kami. Amin.

ertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! - YouTube

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang