(Renungan) Pelaku Firman

Pelaku Firman
(Veronica Maria Sudarsini)




Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.
(Mrk. 3 : 35)



Kalender Liturgi Selasa 24 Januari 2023
Pw St. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama : Ibr. 10 : 1-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 40 : 2, 4ab, 7-8a 10, 11
Bacaan Injil : Mrk. 3 : 31-35


Suatu ketika Tuhan Yesus sedang duduk dikelilingi banyak orang. Tiba-tiba  ada yang  memberi tahu bahwa ibu dan saudara-saudari-Nya datang mencari Dia. Sambil melihat orang-orang yang duduk disekeliling-Nya Tuhan Yesus menjawab  bahwa ibu dan saudara-saudarinya adalah orang yang melakukan kehendak Allah. Tuhan Yesus bukan milik keluarga jasmani-Nya saja. Tetapi semua orang yang melaksanakan kehendak Bapa seperti Dia  adalah keluarga-Nya. Kita adalah keluarga Tuhan Yesus, kalau kita dengan setia melaksanakan perintah-Nya.
 
Menurut  St. Fransiskus Asisi, kita juga disebut ibu Yesus yang melahirkan kembali Yesus di dunia ini dengan tindakan-tindakan yang bercahaya bagi orang lain.

Dalam pengalaman hidup saya, melaksanakan kehendak Allah bukan sesuatu yang mudah. Karena kegiatan sehari-hari yang selalu ada tantangan. Melakukan kehendak Allah juga bukan hanya kegiatan  di seputar altar saja. Kegiatan kemasyarakatan seperti di kantor,  rumah tangga, anak-anak sekolah dsb. Semua bidang itu punya peluang untuk memuliakan nama Tuhan dengan setia melaksanakan kehendak-Nya

Apa langkah kita untuk melaksanakannya?

Saya menyadari kelemahan saya. Ada tiga hal yang masih saya perjuangkan secara terus menerus dengan persentase jarang sekali yaitu iri dan malas. Marah dalam bentuk komplain, menggerutu, cemberut dengan orang terdekat misalnya karena berbohong, berantakan, kotor  masih sering saya lakukan.  

Suatu hari saya mengikuti retret sisi gelap. Saya mencoba mengatasi rasa marah yang ada dalam diri saya. Memang hal itu tidak mudah. Namun saya mencoba melakukannya untuk menjadi saudari dan ibu Yesus. Selain mengajar katekumen, pendampingan iman orang dewasa dengan Spiritualitas Kitab Suci Emmaus Journey, saya juga melayani KTM. Pelayanan tersebut saya jalani dengan penuh sukacita. Setiap hari saya mendengarkan  teguran dan arahan Tuhan yang memperbaiki sifat-sifat saya yang tidak berkenan dihadapan-Nya melalui membaca dan merenungkan Kitab Suci.  

Bahan refleksi saya dalam proses melaksanakan kehendak Bapa, adalah selalu mengingat buah-buah Roh, diantaranya adalah : kasih, sukacita, damai sejatera, dan iman. Saya menghindari perilaku yang termasuk dalam tujuh akar dosa yaitu sombong, kikir, cabul, gelojo(rakus), iri, malas dan marah.


Doa :

Tuhan Yesus, Engkau Maha tahu keadaan saya yang masih berjuang untuk selalu taat melaksanakan kehendak-Mu. Limpahkan rahmat-Mu, agar saya semakin mampu menolak perbuatan dosa dan taat melaksanakan kehendak-Mu. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang