(Renungan) Pertobatan

Pertobatan 
(Vincent Laurensius Johan)



Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku 
(Kis. 22 : 6)



Kalender Liturgi Rabu, 25 Januari 2023
Bacaan Pertama : Kis. 22 : 3-16 atau Kis 9:1-22
Mazmur Tanggapan : Mzm. 117 : 1.2
Bacaan Injil: Mrk.  16 :15-18


Bacaan  hari ini  mengisahkan tentang Pertobatan Paulus. Dahulu ia seorang penganiaya para pengikut Tuhan. Ia dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel, sehingga ia giat  bekerja bagi Allah. Di dalam perjalanan ke Damsyik, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit dan rebahlah ia ke tanah dan ia mendengar suara yang berkata kepadanya “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabnya: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, orang  yang kau aniaya itu. Mereka yang menyertainya, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadanya, tidak mereka dengar. Maka katanya: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadanya: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Paulus tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalanannya memegang tangannya dan menuntun dia ke Damsyik.  

Dalam kisah itu diceritakan juga bagaimana Paulus sembuh dan dapat melihat kembali. Setelah ia sembuh dan dibaptis, Ia melaksanakan penugasan yang dipercayakan Tuhan  kepadanya.

Pertobatan yang dialami  Paulus, juga aku  alami. Dahulu aku tidak mengenal Tuhan dengan baik, tidak dapat melihat cinta-Nya pada diriku. Setelah aku mengalami pertobatan dan dibaptis, aku dimampukan untuk melihat cinta-Nya dan diberi tugas untuk mewartakan karya Kasih-Nya  kepada setiap orang yang aku aku temui.  Aku diberikan begitu banyak kesempatan untuk mengikuti kegiatan mengolah batin dan jiwaku. Dalam satu seminar  yang aku  ikuti, aku berdoa agar aku  diberikan  kesempatan  untuk mengenal-Nya  lebih baik lewat Kitab Suci. Aku meminta-Nya agar aku  jangan mati dulu sebelum mengenal-Nya lewat Kitab Suci yang aku  baca. Aku meminta-Nya agar aku diberikan kesempatan untuk membacanya 
dan  menyelesaikan. Akhirnya permintaan itu terwujud. Puji Tuhan.

Aku bersyukur  kepada Tuhan atas tugas-tugas yang Tuhan percayakan kepada diriku, baik di dalam maupun di luar  rumah. Aku mau selalu setia atas  panggilan Tuhan yang dipercayakan pada diriku. 


Doa : 

Terima kasih Tuhan atas segala kebaikan-Mu, aku boleh mengalami pertobatan dan dibaptis. Terima kasih juga Tuhan atas  tugas-tugas  yang Engkau percayakan pada diriku. Pada saat aku terpuruk dalam penderitaan, aku masih dapat mengemban tugas yang Engkau percayakan pada diriku. Tentu tak mudah Tuhan, jika Engkau tidak ada di sisiku. Sebagai pribadi yang Engkau sayangi, aku merasakan anugerah hidup terindah ini dari-Mu,  Aku boleh selalu bertumbuh dalam iman. Satu yang aku pinta Tuhan, agar  Engkau selalu  memberikan iman yang kuat agar aku mampu mengarungi hidup ini dengan baik dan penuh sukacita. Amin.

Bacaan dan Renungan Kamis 25 Januari 2018 – CAREKA (Bacaan Renungan Katolik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang