(Renungan) Sebuah Kelegaan bila Menjadi Orang Merdeka

Sebuah Kelegaan bila Menjadi Orang Merdeka
(Celestinus Hudianto)


 
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan
 berteriak: "Engkaulah Anak Allah.” Tetapi Ia dengan keras melarang mereka 
memberitahukan siapa Dia.
(Mrk. 3 : 11-12)



Kalender Liturgi Kamis, 19 Januari 2023 
Bacaan Pertama : Ibr. 7 : 25 - 8 : 6 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 40 : 7-8a, 8b -9, 10, 17
Bacaan Injil : Mrk. 3 : 7-12 


Seorang artis menjadi terkenal gegara mengatakan: ada unclean spirit di dalam patung. Dengan ini secara tak langsung umat Katolik dianggap menyembah berhala. Padahal berdasarkan iman Katolik, salib dan patung-patung orang kudus dibuat sebagai ekspresi wujud  yang tidak kelihatan dan hanya untuk tujuan membantu mengenang sosok. Bukan untuk disembah. 

Sisi lain, sosok roh jahat, iblis dan Beelzebul, adalah malaikat yang jatuh dalam dosa karena menolak Allah. (KGK 392: Kitab Suci berbicara mengenai satu dosa para malaikat yang jatuh. “Jatuhnya mereka dalam dosa” merupakan keputusan bebas roh-roh yang tercipta ini, yang menolak Allah dan Kerajaan-Nya secara radikal dan tetap. Kita mendengar satu gema dari pemberontakan ini dalam apa yang setan katakan kepada nenek moyang kita: “Kamu akan menjadi seperti Allah” (Kej. 3:5). Setan adalah “pendosa dari mulanya” (1 Yoh. 3:8), “bapa segala dusta” (Yoh. 8:44)). 

Dari uraian di atas, roh jahat asalnya adalah malaikat, maka saat bertemu dengan Yesus, tak heran roh jahat mengetahui, ketakutan, dan tersungkur sambil berteriak: “Yesus Anak Allah”. 
Roh jahat mampu hadir pada benda, tumbuhan, atau binatang dan dapat menyerang fisik manusia. Ini dikaitkan dengan orang sakit karena berbuat dosa atau pengaruh iblis yang mencelakakan.

Bacaan Injil menyatakan, karena belas kasih, Yesus menyembuhkan orang-orang sakit. Saat itu, ada keyakinan orang Yahudi bahwa dosa dan penyakit mempunyai hubungan langsung, sehingga Yesus ketika menyembuhkan seseorang seringkali cukup  dengan menyatakan dosanya diampuni. Lalu penyakitnya sembuh.

Sedang di zaman now hubungan antara dosa dan penyakit bisa dianggap sebagai hubungan  tidak langsung. Artinya dosa terjadi karena roh jahat sudah bermetamorfosa menjadi kedagingan dan pola hidup yang egoisme, hedonism, dan keserakahan. Inilah sumber  penyakit. Maka memperoleh kesembuhan dari Yesus bukan hanya secara fisik namun juga berdampak pada kesembuhan rohani. Orang ini tidak lagi memiliki kelekatan duniawi, ia telah merdeka dan mengalami kelegaan. Ini membuka pintu bagi hubungan dengan Allah yang selalu menawarkan kasih. 


Doa: 

Ya Bapa Yang Maharahim, kami percaya  kuasa-Mu sangatlah besar atas diri kami dan Engkau senantiasa menyertai kami dalam kesusahan dan kelemahan kami. Ajarilah kami untuk terbuka kepada Engkau. Sehingga kami lebih bisa memuji dan memuliakan nama-Mu. Amin.
 
ARK 3 7-12 EE | SANG SABDA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang