(Renungan) Makan dan Minum

Makan dan Minum
(Yohanna Fransisca Tjen Nonie)



"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit"
 (Luk. 5 : 31)



Kalender Liturgi Sabtu, 25 Februari 2023 
Bacaan Pertama : Yes. 58 : 9b-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 86 : 1-2, 3-4, 5-6
Bacaan Injil : Luk. 5 : 27-32


Makan dan minum bersama pendosa, topik yang disoroti oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam perikop hari ini yang kita baca. Mereka mempertanyakan sikap Yesus makan dan minum bersama orang-orang berdosa, dan apa alasan Yesus melakukan hal tersebut? Jawab Yesus;" Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit" (Luk. 5:31).

Dalam tradisi orang Yahudi, makan adalah bentuk persekutuan. Bagaimana seorang yang benar bahkan seorang rabi bersekutu dengan orang-orang berdosa? Lewi sang pemungut cukai mengundang Yesus karena Yesus telah lebih dulu mengundang dia untuk mengikuti-Nya, ini adalah pertobatan yang ditawarkan kepadanya. Bagi Lewi yang merasa dikucilkan dari pergaulan sesama orang Yahudi, undangan Yesus merupakan suatu kehormatan.
Bagi Yesus yang penting dari undangan makan Lewi ini adalah respon Lewi yang mau ikut dan menerima Yesus dalam hidupnya, bersama kehadiran orang berdosa lainnya. Bagi Yesus hidup dan perutusan-Nya menjadi berguna untuk mereka yang menyadari sebagai orang berdosa daripada mereka yang merasa benar dan tidak memerlukan juru selamat.

Sebagaimana Yesus yang datang untuk menyelamatkan orang berdosa, demikianlah seharusnya hidup saya bisa menjadi berkat untuk sesama terutama mereka yang masih “orang berdosa.”

Saya juga seorang pendosa, yang beruntung bertemu dengan-Nya, mengalami pertobatan, dan terpanggil untuk melayani membantu mereka yang belum mengenal Tuhan, dan mau ikut dalam Gereja-Nya,  dengan menjadi seorang katekis. Pelayanan ini sudah berjalan hampir 20 tahun dan masih tetap saya jalani sampai sekarang, dalam usia yang sudah tidak muda lagi. Pilihan hidup, menentukan keselamatan kita, seperti Lewi yang ditawarkan ikut Tuhan, dia menerima dan mengikuti-Nya.

Marilah dengan tanda abu di dahi, kita melakukan pertobatan agar hidup selaras dengan ajaran-Nya, menjadi berguna dan bisa membawa sesama kepada Yesus dengan perbuatan dan perkataan kita.


Doa :

Ya Tuhan Yesus Mahabaik, saya bersyukur karena saya diajak untuk ikut Tuhan, maafkan dan ampunilah segala dosa dan kesalahan saya di masa lalu, dan sekarang. Kemulian kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin.

Image result for yesus makan dengan lewi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang