(Renungan) Rendah Hati dalam Pelayanan

Rendah Hati dalam Pelayanan
(Hoesing Prajogo)



Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya”
(Mrk. 9 : 35)



Kalender Liturgi Selasa, 21 Februari 2023
Bacaan Pertama : Sir. 2 : 1-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 37 : 3-4, 18-19, 27-28, 39-40
Bacaan Injil : Mrk. 9 : 30-37


Ayat hari ini mengingatkan aku untuk tetap bersikap rendah hati dalam melayani. Tidak mudah untuk tidak menonjolkan diri atau mengurangi rasa ego dan sombong dalam pelayanan yang kulakukan.

Bermula dari kegiatan gereja. Beberapa kali aku melakukan kegiatan bakti sosial. Terjadi konflik baik dengan sesama panitia maupun mereka yang dilayani. Konflik yang terjadi dengan sesama panitia lebih disebabkan pada sifat ego, tersinggung karena ada kata-kata yang kurang berkenan. Sebagai contoh, “Belum kerja kok sudah ikut makan” atau “Coba perhatikan, dia lebih banyak menunjuk dan memerintah saja tanpa mau ikut terlibat melayani!” Demikianlah beberapa kalimat yang menyebabkan timbulnya salah paham karena bercanda yang dilakukan pada situasi yang kurang tepat. 

Kalau dengan peserta yang dilayani lebih cenderung terjadi karena kurangnya kerendahan hati. Panitia merasa bahwa mereka sudah memperhatikan, melayani tapi kadang peserta menjengkelkan karena tidak mengikuti prosedur yang sudah ditentukan.

Tanpa meninggalkan sifat kesombongan dan merasa dibutuhkan maka pelayanan yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Ayat hari ini mengatakan bila aku ingin menjadi yang terdahulu hendaknya aku menjadi yang terakhir. Hal ini mengingatkan aku untuk tidak menonjolkan diri dan pamer dengan sibuk berfoto ria pada setiap kegiatan sosial yang dilakukan. Kalimat pelayan dari semuanya menegaskan aku agar tidak memilih-milih orang yang dilayani. Memilih kelompok orang yang dilayani membuatku melakukan pelayanan seolah terpaksa, dan tidak sesuai dengan hukum kasih.

Mat. 22:37-39 mengingatkanku untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran dan akal budi, kemudian mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Berbuatlah segala sesuatu tanpa menonjolkan diri dan senantiasa rendah hati agar pelayanan yang dilakukan dapat konsisten karena menyenangkan bagi semuanya.


Doa :

Terima kasih Tuhan untuk Firman-Mu hari ini. Semoga Engkau tetap mengasihi aku dan menjadikan aku sebagai pelayan dalam kegiatan yang dilakukan tanpa menonjolkan sifat ego dan tetap rendah hati. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa dan memohon. Amin.

Philip Mantofa on Twitter: "Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid  itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu,  hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang