(Renungan) Siapakah Aku Ini

Siapakah Aku Ini 
(Yashinta Roslini Onwardi)



Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” 
(Mrk. 8 : 29)



Kalender Liturgi Kamis, 16 Februari 2023
Bacaan Pertama : Kej. 9 : 1-13
Mazmur Tanggapan : Mzm. 102 : 16-18, 19-21, 29, 22b-23
Bacaan Injil : Mrk. 8 : 27-33


Sekitar 20 tahun lalu, saya mendapat kesempatan yang sekarang menjadi pengalaman sangat berharga. Waktu itu saya diberi kepercayaan menjadi bagian dari tim inti, mewakili pemilik  perusahaan dan pimpinan kami, untuk bernegosiasi tentang masa depan kepemilikan perusahaan dan nasib kami sebagai karyawan. Dalam beberapa kali rapat negosiasi dengan  berbagai calon pengakuisisi, yang  tentunya juga dihadiri oleh para konsultan ternama itu, dalam hati selalu muncul pertanyaan siapakah saya, koq bisa dipercaya mewakili kepentingan pemilik untuk bernegosiasi yang menyangkut keberlangsungan perusahaan. Padahal saya hanyalah seorang karyawan yang tidak menduduki posisi bergengsi di perusahaan. Pertanyaan dalam hati saya itu, karena saya merasa diri tidak layak dan juga tidak percaya dengan kemampuan diri. 

Pada bacaan Injil hari ini, Yesus bertanya kepada para murid-Nya: “Siapakah Aku ini?” Tentu pertanyaan ini bukan karena Yesus merasa diri tak layak. Yesus bertanya demikian karena  ingin memastikan apakah para murid memahami siapa Yesus. Agar apa yang akan Yesus ajarkan kelak, dapat dipahami oleh para murid-Nya jika mereka mengerti dengan siapa mereka berhadapan. Setelah yakin dengan jawaban para  murid, khususnya jawaban Petrus bahwa Yesus itu adalah Mesias, baru Yesus  menyampaikan tentang syarat-syarat untuk mengikuti-Nya dan penderitaan yang harus dilalui-Nya.  

Namun setelah mendengarkan pengajaran Yesus bahwa kelak Anak Manusia akan menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh para pemuka, dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari, Petrus sangat kecewa. Karena apa yang akan Yesus jalani tidak sesuai dengan harapannya. Hal ini bahkan menyebabkan Petrus dengan berani menegor Yesus. Sebaliknya Yesus malahan memarahi Petrus karena tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia saja.  

Sudahkah saya mengenal siapa Yesus dengan baik? Sudahkah saya memikirkan apa yang Tuhan kehendaki dari diri saya? Atau saya masih seperti Petrus yang langsung kecewa jika doa atau harapan belum dikabulkan.   


Doa:

Allah Bapa yang ada di dalam surga, bimbinglah hati dan pikiran kami dengan kuasa Roh-Mu agar kami senantiasa dimampukan untuk menjalankan tugas perutusan dan memanggul salib kami  dengan penuh iman dan kerendahan hati. Amin.

elita Hati: 21.02.2019 – Mengenal Tuhan | SESAWI.NET

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang