(Renungan) Belajar Kitab Suci untuk Menimbun Pengetahuan tentang Allah?

Belajar Kitab Suci untuk Menimbun Pengetahuan tentang Allah?
(Ignasius Hardjo Subroto Lilik)



Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
(Yoh 5 : 39-40)



Kalender Liturgi Kamis, 23 Maret 2023
Bacaan Pertama : Kel. 32 : 7-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 106 : 19-20, 21-22, 23
Bacaan Injil : Yoh. 5 : 31-47


Dalam firman hari ini Yesus mengingatkan bahwa walau membaca Kitab Suci bukan jaminan untuk mempunyai hidup kekal apalagi bila tidak mau percaya dan datang kepada Yesus.  Para pemimpin Yahudi  membaca Kitab Suci (waktu itu Perjanjian Lama), menyelidikinya, mengingatnya namun masih saja tidak mengerti semua itu menunjuk kepada siapa, Mesias yang dimaksud sehingga mereka tidak menerima dan datang kepada Yesus.

Membaca Kitab Suci, mempelajarinya dan mengingatnya, namun tidak mau menerima dan datang kepada Yesus? 

Saya teringat kejadian beberapa tahun lalu, ketika kantor pusat menugaskan saya untuk menyelesaikan masalah pembayaran fee member dari Club House. Mayoritas member adalah penghuni perumahan di mana club house ini merupakan fasilitas di dalamnya. Mereka kebanyakan datang setelah jam kerja.  Karena kantor sudah tutup, sering kali mereka menitipkan pembayaran fee ke receptionist yang bertugas . Setelah sekian waktu, ternyata fee yang dititipkan, tidak disetorkan. Mungkin receptionist itu menjadi khilaf, melihat jumlah uang yang dipegangnya.

Manajer Club  marah dan bermaksud membawa ke ranah hukum. Semua kesalahan ditimpakan kepada receptionist itu. Padahal manajer mempunyai andil besar. Dia tidak  memantau pembayaran para member yang tertunggak dan tidak membuat sistem yang memudahkan cara pembayaran member tanpa harus bayar ke loket. Sikap manajer ini mengingatkan saya  firman ”mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di matamu tidak engkau ketahui?” (Mat. 7:3) dan ini mendorong saya untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Kejadian ini sekaligus mengajarkan saya untuk introspeksi diri, sehingga saya boleh menjadi saudara bukan hakim bagi sesama.

Mungkin melalui firman-Nya yang saya baca dan pelajari, Tuhan mau mengingatkan untuk melakukan sesuatu yang baik dan adil bagi sesama.

Jadi membaca dan mempelajari Kitab Suci bukan untuk menimbun pengetahuan tentang Allah melainkan supaya saya dapat mengenal, mengasihi, dan melayani Dia melalui hidup saya yang diubah oleh-Nya.


Doa: 

Allah Bapa, terima kasih atas firman-Mu hari ini, mengingatkan saya untuk tidak hanya belajar mengenal-Mu saja, tapi juga melayani-Mu melalui hidup saya yang telah diubah dengan firman-Mu. Amin.

https://i0.wp.com/gbika.org/site/wp-content/uploads/2015/11/come-to-jesus-2.jpg?fit=1280%2C720&ssl=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang