(Renungan) Ditolak

Ditolak
(Ari Susanto)



"Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah." 
(Yoh. 10 : 33)



Kalender Liturgi Jumat, 31 Maret 2023
Bacaan Pertama : Yer. 20 : 10 - 13
Mazmur tanggapan :  Mzm. 18 : 2-3a, 3bc-4, 5-6, 7
Bacaan Injil : Yoh. 10 : 31 - 42


Lima tahun yang lalu, perusahan tempat saya kerja dibeli oleh grup perusahan yang lebih besar, termasuk karyawannya. Ada enam karyawan dari group itu yang ditempatkan di bagian saya. Setelah satu tahun bekerja, saya melihat ada satu orang yang sangat menonjol baik keterampilan di lapangan maupun dalam perencanaan dan membuat laporan secara runtut. Ketika menghadapi masalah di lapangan, ia cepat berpikir praktis untuk menemukan jalan keluar, dan melaporkan secara tertulis dengan rinci. Saya berinisiatip untuk menaikan level jabatan dia ke level yang lebih tinggi, dengan harapan ia akan semakin berkembang dan semakin betah di perusahaan ini. Namun sayang ijazah terakhirnya tidak memenuhi syarat untuk level yang diusulkan. Demikian juga untuk kenaikan gajinya, untuk level dia sudah tertinggi. Jadi semuanya ditolak oleh pihak manajemen, bukan karena kinerja pekerjaan yang dilakukan tetapi ijazah yang dimiliki telah membatasinya.

Yesus menyatakan jati diri yang sesungguhnya sebagai Anak Allah, namun bagi orang Yahudi itu menghujat Allah, karena sebagai manusia Ia telah mencoba menjadikan diri-Nya Allah. Meskipun Yesus menjawab dengan mengutip Mazmur 82:6, di mana makhluk-makhluk surgawi disebut sebagai allah. Tetap saja orang-orang Yahudi marah dan menolak Dia dengan cara melempari-Nya dengan batu. Meskipun sebelumnya orang-orang Yahudi sudah mendengar yang Ia ajarkan dan melihat yang dikerjakan, namun mereka meragukannya. Semua pekerjaan yang Yesus lakukan, seharusnya membuka mata batin mereka, untuk menjadi percaya kepada-Nya. Karena semua pekerjaan yang dilakukan-Nya mencerminkan kesatuan kehendak dengan Bapa yang mengutus-Nya. Demikian Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi karena telah menunjukkan kesatuan dengan Allah. Ketika mereka mencoba untuk menangkap-Nya, namun tidak berhasil dan Yesus pun lolos bersama para murid pergi seberang sungai Yordan. Padahal banyak orang yang mulai percaya kepada-Nya, mengingat bahwa Yohanes tidak membuat satu pun tanda, namun apa yang ia katakan tentang Yesus itu benar. Bagi saya, mengenal pribadi Yesus lebih dalam, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci sungguh mempesona dan iman saya semakin diteguhkan.


Doa : 

Ya Allah Mahabijaksana curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam hatiku. Agar aku senantiasa dimampukan mengenal lebih dekat dengan putera-Mu yang sesungguhnya, melalui Sabda-Mu yang tertulis dalam Kitab Suci. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang