(Renungan) Mengapa Penderitaan Manusia Menyatakan Kemuliaan Tuhan?

Mengapa Penderitaan Manusia Menyatakan Kemuliaan Tuhan?
(Irene Sri Handayani )



Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata : "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
(Yoh. 11 : 4 )



Kalender Liturgi Minggu, 26 Maret 2023
Bacaan Pertama : Yeh. 37 : 12-14
Mazmur Tanggapan : 130 : 1-2, 3-4b, 4c, 6, 7-8
Bacaan kedua : Rm. 8 : 8-11
Bacaan Injil : Yoh. 11 : 1-45


Kematian bukan hanya dapat dimaknai sebagai kematian dalam arti yang sesungguhnya, namun juga dapat dimaknai sebagai kematian secara rohani yang  akan digunakan Allah untuk mengubah  kematian menjadi kehidupan yang diinginkan-Nya dan untuk menyatakan kehadiran-Nya.

Beberapa tahun silam ditemukan tumor di dalam tyriod suami saya, dokter menyarankan untuk segera diambil yang berarti setengah lingkar lehernya dibelah. Takut terhadap operasi ini maka kami pun mencari pendapat dari beberapa dokter yang ternyata mempunyai diagnosa sama. Terdesak oleh waktu akhirnya suami memberanikan diri untuk dioperasi dengan perkiraan biaya operasi sangat jauh dari kemampuan kami. Kami pun dihadapkan pilihan antara nyawa dan tidak adanya dana. Sepanjang proses operasi dan pemulihan paska operasi banyak sekali SMS dukungan doa dari teman-teman serta kami mendaraskan doa Novena dan Doa Rosario bersama.

Puji Tuhan operasi berjalan lancar dan waktu pemulihan dari perkiraan 1 minggu menjadi hanya 3 hari saja. Tuhanku sungguh luar biasa, biaya rumah sakit yang kami keluarkan hanya sekitar 10% dari perkiraan dan saat keluar dari rumah sakit pun ia berkata tiap minggu mau ke gereja lebih sungguh lagi. Sungguh kemuliaan Allah nampak dalam peristiwa kehidupan keluarga kami dan sungguh ucapan Yesus dalam Yohanes 11 : 4 benar-benar hidup dalam keluarga kami “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

Saya bersyukur bahwa lewat penderitaan yang kami alami, kami menyebutnya sebagai kerikil-kerikil dalam kehidupan kami, membuat kami dapat melihat kebesaran-Nya, sepanjang ingatan dalam hidupku Tuhan tidak pernah terlambat mengulurkan tangan-Nya untuk menolongku.

Seseorang yang dekat dengan Tuhan bukan berarti tidak ada air mata. Seseorang yang tekun berdoa bukan berarti tidak ada masa sulit. Walaupun bergumul pasti ada harapan. Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita karena Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Ia juga mengutus kita  melakukan hal yang sama untuk memberitakan tentang perlunya memulihkan kehidupan agar menjadi lebih baik.


Doa:

Allah Bapa yang Maha Pengasih. Karena kemurahan-Mu Engkau mengangkat kami menjadi anak-anakmu. Engkau menganugerahi kami Roh-Mu yang senantiasa menyertai kami.
Maka kami mohon bantuan-Mu, semoga kami tidak menyia-nyiakan semua anugerah dan kemurahanMu. Amin.

trololo blogg: Wallpaper Tuhan Yesus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang