(Renungan) Aku Percaya


Aku Percaya
(M. Maria Novita)



Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." 
Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
(Kis. 8 : 37)



Kalender Liturgi Kamis, 27 April 2023
Bacaan Pertama : Kis. 8 : 26-40
Mazmur Tanggapan : Mzm. 66 : 8-9, 16-17, 20
Bacaan Injil : Yoh. 6 : 44-51


Bacaan pertama mengisahkan pertemuan Filipus dengan seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia. Sida-sida itu sedang dalam perjalanan pulang dari beribadah ke Yerusalem. Duduk dalam kereta sambil membaca kitab Nabi Yesaya. 

Kata Filipus kepadanya: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?" Sida-sida itu berbalik bertanya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" 
Rupanya sida-sida itu bingung tentang nas yang dibacanya. Dia mempertanyakan tentang siapakah nabi yang dimaksud dalam bacaan tersebut? Siapakah tokoh yang bagaikan seekor domba, dibawa ke pembantaian, yang dalam kekeluan di depan orang yang menggunting bulu-Nya, Ia tidak membuka mulut-Nya. Yang dalam kehinaan-Nya, Ia dihukum hingga wafat.

Dengan kuasa Roh Tuhan, Filipus membimbing dan menjelaskan arti Kitab Suci kepadanya. Ia memberitakan Injil Yesus sehingga sida-sida itu mengaku percaya dengan segenap hati bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Kemudian ia pun meminta Filipus membaptisnya, lalu meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 

Paman sudah setahun belakangan ini menerima Yesus namun belum sempat menerima sakramen baptis. Mendadak beliau mengalami serangan jantung pada Hari Minggu Palma. Dengan pertimbangan semakin memburuknya kesehatan, pamanku menerima baptis darurat di ruang ICU, dilakukan oleh seorang katekis. Memang patut disayangkan bahwa pembaptisan bukan dilakukan oleh imam yang kebetulan sangat sibuk karena perayaan Hari Raya Paskah. Sehingga beliau tidak mendapatkan Sakramen Krisma, Ekaristi, juga Pengurapan Orang Sakit.

Gereja Latin mengajarkan bahwa dampak Sakramen Baptis tidak dihasilkan oleh orang yang dibaptis, melainkan oleh Roh Kudus. Dijanjikan pula tentang keselamatan dan kehidupan kekal merupakan sebuah kepastian iman yang diberikan oleh Yesus kepada siapa pun yang percaya kepada-Nya. 

Setiap orang memang menanggapi panggilan Tuhan Yesus dengan cara dan waktu yang berbeda. Seperti sida-sida yang bersyukur telah menerima baptisan dan pergi dengan suka cita, paman juga bersyukur masih diberi kesempatan menerima  sakramen sejati untuk menjadi manusia baru. Jiwanya telah pergi dengan sukacita kepada keselamatan dan kehidupan kekal. 


Doa:

Allah Bapa yang Maharahim, ampunilah dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Aku bersyukur atas apa yang sudah terjadi dan semoga pengalaman ini semakin menjadi tambahan kesetiaan dan pertumbuhan imanku kepada-Mu. Amin.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang