(Renungan) Beriman seperti Petrus

Beriman seperti Petrus
(Paulus Aswin Sani)



Jawab Simon Petrus kepada-Nya : ”Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup dan kekal."
(Yoh. 6 : 68)



Kalender Liturgi, 29 April 2023 
Bacaan Pertama : Kis. 9 : 31- 42
Mazmur Tanggapan : Mzm. 116 : 12-13, 14-15, 16-17 
Bacaan Injil : Yoh. 6 : 60-69


Banyak orang Israel dan juga sebagian besar murid Yesus tidak bisa memahami apa yang Yesus sabdakan kepada mereka. Akulah roti hidup. Siapa saja yang datang dan percaya pada-Ku tidak akan lapar, haus dan ia akan hidup selama-lamanya. Roti yang diberikan itu ialah daging-Nya. Barang siapa makan daging-Nya dan minum darah-Nya akan hidup kekal.

Bagaimana mungkin dengan makan daging dan minum darah Anak Manusia bisa hidup selama-lamanya atau hidup kekal? Kebingungan dan gagal paham inilah membuat orang-orang Israel saling bertengkar dan sebagian besar murid Yesus meninggalkan-Nya.

Simon Petrus yang mewakili para murid menjawab pertanyaan Yesus atas perkataan keras-Nya dengan pernyataan iman. Para murid ini mengerti bahwa meninggalkan Yesus adalah suatu kebodohan, kecuali mereka tahu ke mana pergi untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik. Para murid mau percaya hanya melalui Dia, mereka akan mendapat hidup kekal. Mereka mau tetap bersama Yesus dan mempersilahkan Yesus membentuk serta mengubah mereka.

Pada masa kini, kita menerima tubuh dan darah Yesus dalam rupa roti dan anggur dalam  Sakramen Ekaristi di Gereja. 
Selama pandemi Covid-19 kita semua tidak bisa ke Gereja untuk menyambut Komuni Kudus yang merupakan tubuh Yesus. Kita masih bisa mengikuti Misa secara on-line dan siaran TVRI secara langsung, di mana penerimaan Hosti kudus dilakukan secara spiritual melalui Doa Komuni Batin.

Belajar dari iman Petrus, dalam keadaan seperti ini, aku tetap bisa mengikuti Ekaristi dengan khusyuk dan setiap kali berdoa Komuni Batin aku tetap merasakan sentuhan Roh Kudus yang mengalir di tubuhku. Aku bersyukur atas rahmat Allah sehingga bisa tetap merasakan Komuni kudus dengan cara seperti ini.

Aku percaya dengan menerima Tubuh Yesus melalui roti dan anggur dalam Sakramen Ekaristi, Yesus tinggal di dalamku, membentuk dan mengubah hidupku semakin selaras dengan kehendak-Nya.


Doa:

Tuhan Yesus terima kasih, kasih karunia-Mu memberikan aku kesempatan selalu bersama-Mu. Jauhkan aku dari kehampaan iman akan-Mu. Biarkan aku untuk selalu mengandalkan-Mu di setiap kesempatan. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang