(Renungan) Seruan "Laudato Si"

Seruan “Laodato Si” 
(Wellyani Maria)



Lalu Ia berkata kepada mereka: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 
(Mrk. 16 : 15)



Kalender Liturgi Selasa, 25 April 2023
Bacaan Pertama : 1 Ptr. 5 : 5b-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 89 : 2-3, 6-7, 16-17
Bacaan Injil : Mrk. 16 : 15-20


Belajar dan dididik di sekolah Marsudirini menghantarkan saya menjadi Katolik. Identitas saya  jelas beragama Katolik. Saya rutin ke gereja tiap Minggu. Saya bangga menjadi Katolik, namun hanya Katolik KTP.

Setelah belajar Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) selama tiga tahun dan bertemu dengan banyak komunitas kerohanian lain, membuat saya sadar. Rupanya pemahaman tentang panggilan sebagai pengikut  Kristus tidaklah sebatas hadir ke gereja tiap Minggu. Kita semua diutus untuk pergi ke seluruh dunia, memberitakan Injil, kabar sukacita kepada segala makhluk. Pesan ini senada dengan Ensiklik “Laudato Si” yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus. Paus mengajak kita untuk menjaga dan merawat alam semesta dari kehancuran. Laudato Si berasal dari bahasa Italia yang berarti “Puji Bagi-Mu” yang memiliki sub judul, "Dalam kepedulian akan bumi sebagai rumah kita bersama." Paus Fransiskus menaruh perhatian dan mengkritik sikap konsumerisme, pembangunan yang tak terkendali, perusakan alam dan lingkungan yang memicu pemanasan global. Paus mengajak agar semua orang di seluruh dunia bersikap peduli dan melakukan aksi global yang terpadu dengan segera
Pesan yang ingin diampaikan adalah mewartakan kabar keselamatan yang telah disampaikan Yesus. Bukan hanya kepada manusia saja, namun juga kepada segala makhluk. Karena seluruh alam ciptaan adalah karya Tangan Tuhan. Diharapkan alam juga akan selamat jika manusia mewartakan kabar keselamatan dengan cara memelihara dan menjaga serta mencintainya. 

Bagaimana kita akan menanggapi seruan ini? Mari kita ikut bertanggung jawab akan bumi tempat tinggal kita bersama, dengan merawat dan menjaganya. Membiasakan diri dari hal kecil dan sederhana, menjaga harmoni mulai dari lingkungan keluarga, mengurangi pemakaian plastik, memilah sampah, menanam pohon dan tanaman hijau, mengurangi emisi dan gas karbon, menjaga kebersihan dan lain lain.

Sabda Allah hari ini, mengajak kita menjadi duta-duta yang siap diutus ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil, kabar suka cita dengan cara merawat bumi untuk keutuhan ekologi dan kesejahteraan bersama.


Doa :

Allah Bapa yang Mahabaik, puji  bagi-Mu atas rahmat-Mu bagi alam Indonesia ini. Terima kasih, Kau perkenankan kami tinggal dan hidup di dalamnya. Ampunilah jika selama ini kami lalai untuk merawat dan menjaganya, bahkan kami merusaknya karena keserakahan kami.
Melalui seruan Ensiklik “Laodato Si” kami mau ikut terlibat. Bantulah kami menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berani menjadi duta pewarta Injil kabar suka cita-Mu dengan merawat bumi dan alam semesta ini. Demi Yesus Kristus  pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



https://catatanseorangofs.files.wordpress.com/2021/05/mark-16-ascension-of-the-lord-dd.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang