(Renungan) Supaya Kubangkitkan pada Akhir Zaman

Supaya Kubangkitkan pada Akhir Zaman
(Fidensius Gunawan)



Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, 
yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, 
tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
(Yoh. 6 : 39)



Kalender Liturgi Rabu, 26 April 2023
Bacaan Pertama : Kis. 8 : 1b-8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 66 : 1-3a, 4-5, 6-7a
Bacaan Injil : Yoh. 6 : 35-40


Sampai dua kali Yesus menyampaikan kehendak Bapa yang mengutus-Nya, yakni membangkitkan kita pada akhir zaman. Kita telah dibaptis. Berarti kita telah diserahkan kepada Gereja, dengan Yesus sebagai kepala. Kita boleh bangga karena Bapa sendiri menghendaki kita dapat bangkit pada akhir zaman.

Tapi walau ini kehendak Bapa, ternyata tidak berlaku otomatis. Karena pada ayat 40 ada dikatakan yang percaya kepada-Nya. Jelas ini menuntut peran kita. Sudahkah kita percaya kepada Yesus? Sesuatu yang sering dan mudah terucap, namun tidaklah mudah dijalankan dalam hidup keseharian kita. 

Saya kerap bermain dengan cucu yang berusia tiga tahun lebih beberapa bulan. Saya mengamati. Ketika berada dalam situasi yang belum pernah ia hadapi, si bocah ini akan merapat ke ibu atau bapaknya atau kepada kami kakek neneknya, sekedar memegang tangan. Bahkan terkadang minta gendong. Jelas ia minta didampingi, sehingga ia merasa aman dalam situasi yang asing. Ia datang kepada kami karena ia percaya kami akan mampu menjaga dan melindunginya. 

Percaya kepada Yesus, sesungguhnya sesederhana seorang bocah kecil yang senantiasa bersandar kepada orang tuanya. Bercermin pada cucu saya ini. Ketika bergembira ia bercerita kepada ibu dan ayah, hendak berbagi tawa. Ketika jatuh dan merasa sakit, ia lari kepada orang tua, berharap memperoleh dukungan dan bantuan yang dibutuhkan. Bahkan kala mendapat teguran dari ibunya, ia pun berlari memeluk ibunya sambil menangis. 

Saya sering lupa untuk bersandar pada Yesus. Kala mengalami suka cita, alpa mengucap syukur. Kala ada masalah, tidak langsung lari kepada-Nya, pusing sendiri memikirkan jalan keluar. Baru setelah mentok sana sini, teringat minta pertolongan Tuhan. 

Janji Tuhan selalu YA dan PASTI. Kita akan dibangkitkan pada akhir zaman. Bangkit dan memperoleh hidup bahagia bersama Bapa di Surga. Sekarang tinggal bagaimana kita dapat selalu PERCAYA kepada-Nya dalam hidup keseharian kita. 


Doa :

Tuhan Yesus, bimbing kami untuk selalu dapat mempercayakan hidup kami ke dalam tangan-Mu, sehingga kami kelak dapat Engkau bangkitkan. Amin.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang