(Renungan) Damai Sejahtera Bagimu

Damai Sejahtera Bagimu
(Carla Claresta)


 “Damai sejahtera bagi kamu!”
(Yoh. 20 : 19)


Kalender Liturgi Minggu, 28 Mei 2023
Hari Raya Pentakosta
Bacaan  Pertama : Kis. 2 : 1-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 104 : 1ab, 24ac, 29bc-30, 31, 34
Bacaan Kedua :  1 Kor. 12 : 3b-7, 12-13 
Bacaan Injil : Yoh. 20 : 19-23


Kisah Injil hari ini, mengingatkan pada seorang teman. Bertahun-tahun membenci suaminya, meski kadang rasa itu hilang timbul. Berbagai cara ia dilakukan, mendoakan suami agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya, berdoa agar Tuhan menyembuhkan penyakitnya, serta memandang salib mengingat penderitaan Yesus tidak sebanding dengan penderitaannya. Setelah menjadi tenang, beberapa hari kemudian pertengkaran dan rasa benci muncul kembali, hingga tidak mendoakan suaminya. Rasa benci membuatnya tidak nyaman. Ajaran doa Bapa Kami pun telah dilakukan, tetap tak berhasil.

Karya Roh Kudus dapat terjadi pada peristiwa apa pun termasuk dalam Sakramen Rekonsiliasi. Pada masa pekan suci, ia bertekad menerima Sakramen Rekonsiliasi yang telah sepuluh tahun tidak diterimakan. Ia tidak dapat menyelesaikan sendiri dan perlu pertolongan Tuhan. Suatu hal yang membahagiakan adalah ia mendapat giliran dilayani romo pilihannya dan dapat berkonsultasi selain menerima Sakramen Rekonsiliasi. Atas saran romo, ia kembali berdevosi kepada Kerahiman Ilahi. Karya Tuhan luar biasa, Ia sungguh baik, memberi yang diperlukan. Setelah menerima pengampunan, sukacita luar biasa ia rasakan, air mata bahagia memenuhi pipinya, tubuh terasa ringan, benci dan perasaan negatif, hilang. Ia meminta maaf kepada suami, rekonsiliasi terjadi di antara mereka.

Perikop hari ini berkisah tentang murid-murid Yesus yang berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu terkunci di Yerusalem, mereka takut kepada orang-orang Yahudi.  Malam itu Yesus datang, berdiri di tengah murid-murid meski pintu-pintu dikunci. Ia hadir dengan tubuh kebangkitan dan mengucapkan, “Damai sejahtera bagi kamu!” Seketika para murid bersukacita melihat kehadiran-Nya. Dua kali Yesus mengucapkan salam damai yang dijanjikan-Nya, menunjukkan damai itu bukan hanya untuk mereka, demi ketenangan dan sukacita mereka, namun untuk disampaikan kepada dunia, melanjutkan misi yang telah dijalankan Yesus dari Bapa-Nya sebagai pembawa damai. 

Meski hati telah tertutup, Yesus dalam rupa Roh Kudus tetap hadir, maukah kita menanggapi kehadiran-Nya, agar sukacita damai sejahtera menyelubungi kita dan sesama, seperti para murid mengunci pintu karena takut, berubah menjadi sukacita dan percaya karena melihat Yesus.


Doa:

Allah Roh Kudus, Allah yang penuh cinta, terima kasih Engkau telah masuk ke dalam hatiku. Ya Roh Kudus, bantu aku untuk berani mengampuni mereka yang telah mengecewakanku dan aku kecewakan. Hingga sukacita, damai sejahtera mengalir kepada mereka. Amin.



https://st2.depositphotos.com/3442145/6288/i/950/depositphotos_62889233-stock-photo-words-of-peace.jpg




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang