(Renungan) Karena Kasih

Karena Kasih
(Fellicia Fenny)


Petrus berkata kepada-Nya: 
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." 
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
(Yoh. 21 : 17b)


Kalender Liturgi Jumat, 26 Mei 2023
Bacaan Pertama: Kis. 25 : 13 - 21
Mazmur Tanggapan: Mzm. 103 : 1-2, 11-12, 19-20ab
Bacaan Injil: Yoh. 21 : 15- 19


Betapa mahalnya harga sebuah kepercayaan. Saat menghadapi orang yang pernah menipu, berbohong, berkhianat, curang dan lainnya, umumnya kita akan berkata, "Mudah memaafkan dan melupakan tetapi sulit untuk mempercayai mereka kembali". Film drakor "The World of Marriage" memberikan sebuah contoh betapa mahalnya sebuah kepercayaan yang harus ditebus oleh orang yang telah berkhianat, dia kehilangan relasi kasih dengan keluarga yang sebenarnya dia cintai.  Mulai dari ibunya, istrinya dan anaknya, bahkan dari ayah mertua dan kolega-koleganya. 

Namun Yesus berbeda, Dia tetap memberikan kepercayaan kepada Petrus untuk memimpin seluruh gembala dan anak-anak domba-Nya, meskipun Petrus telah lari dan menyangkal-Nya saat Yesus disalibkan. Selama lima puluh hari lamanya, sebelum Dia naik ke tempat tinggi, Kristus menjumpai murid-murid yang tetap dikasihi-Nya. Yesus mengumpulkan kembali murid-murid yang tercerai berai dan membuat hati mereka berkobar-kobar kembali.  

Di pantai danau Tiberias, Yesus menampakan diri untuk ketiga kalinya kepada murid-murid-Nya. Setelah selesai sarapan roti dan ikan hasil tangkapan semalam, Yesus memanggil Petrus dan bertanya sebanyak tiga kali, "Apakah engkau mengasihiku?" Petrus tentunya masih diliputi perasaan bersalah dan malu atas perilakunya saat Yesus disalib. Yesus seolah tidak mengindahkan jawaban Petrus dan segala yang telah dia dilakukan sebelumnya. Yesus tidak menghakimi dan mempersalahkan Petrus, malahan Yesus memberikan amanat agung kepada Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.Yesus hanya ingin menitipkan domba-domba-Nya kepada orang-orang yang sungguh mengasihi Dia, dan yang mau memelihara mereka demi Dia. Yesus mengetahui bahwa Petrus sungguh mengasihi-Nya di kedalaman lubuk hatinya. 

Ketakutan, rasa bersalah dan kedagingan Petruslah yang membuatnya jatuh dalam dosa. Dan Kristus mengampuni Petrus, dan tidak mengingat-ingat lagi kesalahannya, malahan memercayakan kepadanya harta paling berharga yang dimiliki-Nya di muka bumi yaitu orang-orang yang diberikan oleh Bapa. Petrus dalam pelayanan selanjutnya menempatkan Gurunya, sebagai suatu teladan dalam tugas penggembalaannya.
 
Mampukah kita mengampuni dan mempercayakan seperti Yesus menjadikan Petrus yang akhirnya berubah dan meneladani sang Guru, karena kita memiliki kasih?


Doa :

Tuhan Yesus yang baik murnikan niatan dalam hatiku untuk berubah karena aku mengasihi-Mu. Ajar aku selalu untuk meneladani dan mengandalkan Engkau dalam setiap nafas hidupku. Amin.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRkjWEZ3V5YfOysCdAxCvGE30NkmDWLpwd4nw&usqp=CAU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang