(Renungan) Kita Tidak Pernah Sendiri karena Bapa Selalu Menyertai

Kita Tidak Pernah Sendiri karena Bapa Selalu Menyertai
(July Tikilie)


“Lihatlah saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri karena Bapa menyertai Aku.”
(Yoh. 16 : 32)


Kalender Liturgi Senin, 22 Mei 2023
Bacaan Pertama : Kis. 19 : 1-8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 68 : 2-3, 4-5ac, 6-7b
Bacaan Injil : Yoh. 16 : 29-33


Pengalaman adalah guru yang terbaik. Ungkapan ini sangat populer di masyarakat. Pesan yang hendak disampaikan ialah bahwa sesuatu yang pernah dialami atau dilakukan sendiri oleh seseorang, baik yang positif atau pun negatif, dapat menjadi pengetahuan bagi yang bersangkutan atau orang lain. Pengalaman riil yang positif dapat dianggap seperti guru yang baik. Pengalaman atau kejadian yang baik itu dapat ia ceritakan kepada orang lain agar menjadi pelajaran yang bermanfaat. Seseorang yang pernah mengalami hal terkait keberhasilan dalam menjalani hidupnya, lebih-lebih yang disertai perjuangan dan pengurbanan yang berat, tentu akan ia sampaikan kepada orang lain, terutama yang ia cintai.

Dalam Injil hari ini Yesus, sebelum meninggalkan murid-murid-Nya kembali kepada Bapa-Nya, memberikan wejangan-wejangan perihal diri-Nya sendiri sebagai utusan Bapa-Nya dan bagaimana relasiNya dengan BapaNya. Ia mengatakan bahwa murid-murid akan dicerai- beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri-sendiri dan meninggalkan diriNya seorang diri. Tetapi Ia tidak sendiri karena BapaNya ada bersama denganNya. Ia mengatakan hal itu agar mereka beroleh damai sejahtera dalam diriNya. Di dunia mereka akan menderita penganiayaan tetapi hendaklah hati mereka kuat karena Ia telah mengalahkan dunia.

Apa yang dialami murid-murid Yesus juga kita alami saat ini. Kita terkadang khawatir dan takut mengatakan kebenaran karena kita takut ditolak, dibenci, dan bahkan disingkirkan. Dalam situasi seperti ini, hendaklah kita menggantungkan diri pada Yesus agar kita merasakan damai sejahtera. Seperti para murid, hendaklah kita percaya bahwa Yesus berasal dari Bapa. Satu hal yang harus membuat hati kita kuat ialah sabdaNya bahwa Ia telah mengalahkan dunia, sebagai jaminan bahwa kita pun akan menang dalam perjuangan melawan kejahatan.


Doa :

Tuhan, aku percaya kepadaMu karena Engkau selalu akan menyertai langkah-langkahku di jalan kebenaran-Mu. Amin. 
 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQCtf9ywHj7DRgw1DPiER-sIcPmHAaBbV2c-A&usqp=CAU


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang