(Renungan) Aku Lebih Berharga daripada Burung Pipit

Aku Lebih Berharga daripada Burung Pipit
(Widyawati)


“Karena itu janganlah kamu takut, sebab kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit “ 
(Mat. 10 : 31)


Kalender Liturgi Minggu, 25 Juni 2023
Bacaan Pertama : Yer. 20 : 10 - 13
Mazmur Tanggapan : Mzm. 69 : 8 - 10, 14, 17, 33 - 35
Bacaan Kedua : Rom. 5: 12 - 15
Bacaan Injil : Mat. 10 : 26 - 33


Yesus dalam bacaan Injil hari ini menyatakan “Janganlah kamu takut“ sampai tiga kali dengan penekanan yang bertahap. Janganlah kamu takut terhadap mereka yang memusuhimu, janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh dan yang terakhir janganlah kamu takut sebab kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit. Ketakutan, bukankah semua manusia memiliki ketakutannya masing-masing?

Minggu ini secara kebetulan saya menjumpai dua perempuan yang berhasil lepas dari ketakutan berkat  iman mereka yang luar biasa. Perempuan pertama, seorang penjual ketupat sayur yang berani menjual rumah, pindah kota dan tinggal di kontrakan demi mendukung cita-cita anaknya untuk menjadi dokter. Dia selalu semangat berjualan, tidak pernah mengeluh dan tidak pernah minta belas kasihan. Puji Tuhan, si anak berhasil menyelesaikan kuliah kedokteran, lulusan terbaik dan sekarang sedang menempuh pendidikan spesialis. Sekolah kedokteran membutuhkan biaya besar, apalagi pendidikan spesialis. Namun Tuhan menyediakan semuanya, tepat pada waktunya. 

Perempuan kedua adalah Oma tanpa anak yang tinggal di seberang rumah saya. Usianya sekitar 70 tahun dan menderita kanker kulit. Kanker sudah menjalar, jalannya pun susah dan ia hanya sendirian di rumah. Namun hingga hari ini, ada saja yang membantunya, mulai dari menemani ke dokter, membawakan makanan bergiliran, mengisikan pulsa handphone dan lainnya. Saat saya mengunjungi Oma, dia bercerita, “Saya tidak mau kemo. Toh semua orang akan mati. Sekarang saya tidak bisa kemana-mana, jadi saya berdoa saja kapan pun saya sempat. Siapa saja butuh didoakan, saya akan doakan.”
 
Mereka berdua adalah contoh pengikut Yesus yang menjalani kehidupan tanpa takut. Penjual ketupat sayur mungkin cemas keuangannya, tapi ia meyakini Tuhan akan menyediakan.  Oma mengalami sakit yang parah tapi imannya membuat tidak takut menghadapi kematiannya. Mereka sungguh memiliki iman bahwa hidup mereka lebih berharga daripada banyak burung pipit. Mereka berani hidup dan juga berani mati karena keteguhan iman mereka. Bisakah saya memiliki iman yang seperti mereka?


Doa:  

Tuhan Yesus yang baik, sering kami tenggelam dalam kecemasan, ketakutan kami bahkan terkadang hanya karena masalah duniawi yang remeh temeh. Tumbuhkan iman kami agar kami berani hidup dan juga berani mati dalam nama-Mu. Amin. 

https://kacer.co.id/wp-content/uploads/2019/12/streak-headed-mannikin-e1577544189559.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang