(Renungan) Bila Tuhan Mau, Aku akan Mendapatkannya

Bila Tuhan Mau, Aku Akan Mendapatkannya
(Taruna Lala)

 
Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata,”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” 
(Mat. 8:2)
 

Kalender Liturgi Jumat, 30 Juni 2023

Bacaan Pertama : Kej. 17 : 1, 9-10, 15-22
Mazmur Tangggapan : Mzm. 128 : 1-2, 3, 4-5
Bait Pengantar Injil : Mat. 8 : 17
Bacaan Injil 
: Mat. 8 : 1-4


Suatu hari anak bungsu kami bingung untuk memberikan kado ulang tahun istri saya. Saya mengatakan bahwa kado tidak perlu harus membeli dan dapat dilakukan dengan membuat sesuatu yang sederhana. Anak kami ragu, tetapi setelah diberikan semangat bahwa "Bila ia mau dan berdoa maka pasti ada jalan." Akhirnya dengan yakin dan berani, dia memutuskan membuat gambar. Jadilah gambar dengan ucapan selamat ulang tahun yang kemudian dibungkus kertas kado sebagai kado ulang tahun istri saya. Betapa gembiranya istri saya dan anak pun gembira. 

Bacaan Injil hari ini, dikisahkan seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Dapat dibayangkan tentu tidak mudah bagi orang kusta untuk menampakkan dirinya di depan khalayak ramai di zaman itu. Dalam Kitab Imamat 13:45-46, digambarkan seorang kusta harus tinggal terasing di luar perkemahan, berpakaian yang cabik-cabik, rambut terurai dan sambil menutupi mukanya berseru: Najis! Najis!

Sama seperti anak saya yang akhirnya yakin dan berani setelah diberikan semangat oleh saya, bacaan Injil hari ini menunjukkan seorang kusta dengan keyakinan dan keberanian sangat besar, keluar dari tempat pengasingannya dan menemui Yesus. Tentu ada orang yang dikenal dan mencintainya, baik teman atau keluarga dekat, yang telah mendengar atau melihat Yesus sebagai penyembuh, berhasil meyakinkan dan memberi semangat kepadanya agar pergi menemui Yesus.

Saat berjumpa dengan Yesus, día sujud menyembah-Nya dan berkata, ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Yesus melihat iman orang kusta itu sehingga berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika tahirlah orang itu daripada sakit kusta.

Ini contoh komunikasi dengan Tuhan yang dilakukan secara pribadi. Perkataan orang kusta ini adalah doa, apa yang día inginkan, tidak memaksakan dan tetap menyerahkannya kepada kehendak Tuhan. Dan Tuhan mengabulkannya.

Bagaimana dengan saya dan anda? Saya dan anda mungkin sedang menginginkan sesuatu seperti agar dapat sembuh, memiliki pekerjaan, dan lain-lain. Marilah datang kepada Tuhan dan berdoa, “Tuhan, bila Tuhan mau, aku akan mendapatkannya!”


Doa :

Bapa, sering kali kami kecewa dan marah saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Hari ini kami belajar dari orang kusta yang disembuhkan, bahwa keinginan boleh diutarakan namun kehendak-Mu yang terjadi. Semoga kami menjadi lebih berserah kepada kehendak-Mu, dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

https://sangsabda.files.wordpress.com/2021/11/luke-17-11-19-ee.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang