(Renungan) Disposisi Batin

Disposisi Batin
(Rita Clara)


“Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” 
(Mat. 6 : 4b, 6b, 18b)


Kalender Liturgi Rabu, 21 Juni 2023
PW. St. Aloysius Gonzaga
Bacaan Pertama: 2 Kor. 9 : 6-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 112 : 1-2, 3-4, 9
Bacaan Injil : Mat. 6 : 1-6, 16-18


Pengulangan tiga kali ayat “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” menarik perhatianku. Yesus ingin menekankan tiga hal dalam nasihat-Nya kali ini, yaitu dalam memberi, berdoa, dan berpuasa. Orang Farisi maupun orang Yahudi seringkali melakukan ketiga hal tersebut. Namun hanya untuk mendapatkan penghormatan dan terlihat baik di mata orang.  Apakah makna sabda ini dalam hidup keseharian kita?

Sebuah kisah nyata memberi insipirasi bagaimana melakukan suatu pekerjaan. Seorang gadis, fans K-pop di Jakarta mengadakan kegiatan di hari ulang tahun idolanya dengan berbagi. Tergerak oleh kegembiraan, ia membeli beberapa snack kemasan berwarna kuning, karena kuning adalah warna kesukaan idolanya. Dengan bahagia ia memberi goodie bag kuning kepada setiap anak kecil yang ia jumpai sepanjang perjalanannya. Kebahagiaan terpancar saat ia bersama teman-temannya membagikan goodie bag yang di dalamnya terdapat foto idolanya. Entah mengapa, saat menyaksikan kisah ini di medsos, hatiku pun ikut gembira.  Apakah K-pop idolanya mengenal dia? Tentu tidak. Gadis ini pun tidak peduli apakah idolanya mengetahui apa yang ia lakukan. Apakah ia melakukannya agar mendapatkan hormat dari anak-anak? Pastinya tidak. Ia hanya mau mengungkapkan kegembiraan dan sukacita dalam berbagi kasih, walau persiapan yang harus dia lakukan memerlukan pengorbanan.

Melalui kisah ini aku diingatkan kembali akan disposisi batin melakukan suatu pekerjaan. Adakah pancaran sukacita keluar dari hatiku dalam melakukan pelayanan? Seringkali aku terlalu sibuk melakukannya sesuai aturan untuk memenuhi hasil yang aku harapkan dan agar membuat orang lain terkesan akan pekerjaanku. Padahal, yang tersembunyi yang dimaksudkan dalam sabda Tuhan ini berada di dalam hati dan batinku. Hati adalah tempat aku berjumpa dengan Tuhan yang adalah Sang Kasih dan Sumber Kehidupanku.

Apakah perjumpaan dengan Tuhan menggerakkan kita melakukan pekerjaan dengan gembira? Percayakah kita bahwa Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kita agar kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan?  

Mari melayani Tuhan dan sesama dengan hati sukacita.


Doa:

Allah sumber hidupku, aku bersyukur atas sabda-Mu hari ini yang mengingatkan aku bahwa perjumpaanku dengan-Mu merupakan hal yang paling penting agar pancaran kasih-Mu dapat terlihat dalam semua pekerjaan yang aku lakukan. Berikanlah aku rahmat kerinduan untuk meluangkan waktu bersama-Mu dan ubahlah cara berpikirku dalam melakukan pekerjaan yang Engkau percayakan kepadaku sehingga aku selalu dapat merasakan kasih, sukacita dan damai-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang