(Renungan) Kelegaan dalam Kristus

Kelegaan dalam Kristus
(Susan Tjia)

 
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
(Mat. 11 : 28)


Kalender Liturgi Jumat, 16 Juni 2023
Bacaan Pertama : Ul. 7 : 6-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 103 : 1-2, 3-4, 6-7, 8, 10
Bacaan Injil : Mat. 11 : 25-30


Seorang romo di paroki kami, di akhir misa dalam doa berkatnya, selalu mengucapkan firman Tuhan ini, yang dasyat me-recharge jiwa-jiwa yang kehabisan daya dalam hidupnya. Mengimani firman ini, saya pulang dengan perasaan beban hidup yang menindih pundak saya, sudah lenyap.
 
Yesus mengundang jiwa-jiwa yang letih lesu untuk datang kepada-Nya. Dalam realita hidup, tidak ada seorang pun yang luput dari masalah. Begitu pun saya datang kepada Yesus, saya sujud dan memohon belas kasih-Nya. Saya merasakan Yesus meminjamkan pundak-Nya, merangkul dan mendengarkan ungkapan hati saya. Dia menghapus derai air mata dan menghibur saya. 

Masalah pasti datang silih berganti. Tapi jangan sampai hanya fokus pada masalah yang dihadapi dan melupakan kebaikan-Nya. Tuhan selalu mengampuni segala kesalahan dan menyembuhkan penyakit saya. Dia yang menebus hidup saya dari lubang kubur dan memahkotai saya dengan kasih setia dan rahmat. Tuhan penyayang dan pengasih. Panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tuhan tidak menghukum saya setimpal dengan kesalahan saya. Ini lah kelegaan sejati yang saya peroleh dari Tuhan. 

Sebagai umat pilihan Tuhan, saya merasakan sangat dikasihi Tuhan. Tuhan Allah adalah Allah yang selalu setia pada perjanjian dan kasih setia-Nya. Hari bertambah hari, minggu bertambah minggu, bulan bertambah bulan, tahun bertambah tahun, terbukti Tuhan selalu menjawab doa-doa saya. Bukalah hati, lapang dada dan berjiwa besar dalam menyelesaikan satu per satu masalah di hidup ini. Solusi yang diambil adalah sebuah pilihan yang disertai dengan konsekuensinya. Percayalah segala kekhawatiran, ketakutan dan kesedihan akan berubah jadi sukacita.

Sadar bahwa Tuhan telah melegakan dalam hidup saya, kini sanggupkah saya untuk selalu menjauhi larangan-Nya dan melakukan semua perintah-Nya? Agar hati Tuhan terpikat oleh saya, bukankah saya yang paling kecil dari segala bangsa?


Doa:

Allah Bapa Maha Pengasih, terima kasih atas penyertaan-Mu di sepanjang hidup saya. Engkau selalu menolong saya di kala kesusahan dan kesesakan. Engkau mengganti kesusahan menjadi sukacita. Hanya ada satu kata untuk  membalas kasih-Mu ini: I love You. Amin.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSSZK2yxpEimmNLXfAVsekOEBsfezkqsXCRaw&usqp=CAU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang