(Renungan) Mengasihi Musuhku, Oh

Mengasihi Musuhku, Oh
(Yashinta Roslini Onwardi)


Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu 
(Mat. 5 : 44)


Kalender Liturgi Selasa,  20 Juni 2023
Bacaan Pertama : 2 Kor. 8 : 1-9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 146 : 2, 5-6, 7, 8-9a
Bacaan Injil : Mat. 5 : 43-48


Mengasihi orang yang dicintai tentulah sangat mudah karena hati kita bersukacita dan berbunga-bunga. Namun mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang telah menganiaya kita, dalam kapasitas sebagai manusia biasa sungguh memerlukan proses dan perjalanan panjang. Injil hari ini mengingatkan kita tentang kasih. Kasih merupakan ciri iman Kristiani. Kita telah dipilih untuk menerima anugerah kasih Allah terlebih dahulu. Allah mengasihi semua orang dengan menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik. Allah adalah kasih. Dari beberapa jenis kasih, yang diperintahkan di sini adalah kasih agape yaitu kasih  yang memahami segala kesulitan dan bersedia membebaskan musuh dari kebencian. Kasih ini sejenis dengan tindakan kasih Allah sehingga menunjukkan bahwa orang yang mengasihi sedemikian itu adalah sungguh anak-anak Allah. Tuntutan kasih agape inilah yang merupakan perjalanan hidup iman Kristiani kita menuju kesempurnaan. Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di Surga adalah sempurna (Mat. 5:48). 

Setelah bekerja selama dua dekade, aku baru mengalami office politics di mana sekelompok orang-orang muda yang baru bergabung itu sangat ambisius dan mereka menganggapku musuh mereka dan ingin menyingkirkanku melalui cara-cara yang tidak sportif. Situasi tersebut menyebabkan aku memilih untuk mengalah dengan menyampaikan surat pengunduran diri kepada pimpinan. Namun permohonanku langsung ditolak, sehingga aku berada dalam situasi sangat dilematis saat itu. Dalam kondisi tersebut, memang tidak ada yang kebetulan, semua sudah dirancang oleh Tuhan. Aku memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan guru spiritual senior yang mengajarkanku untuk mendoakan mereka. Setelah menjalani proses itu dan beberapa waktu kemudian aku menjadi sangat tenang. Ceritanya aku cepat move on

Pertanyaannya, dalam menghadapi situasi semacam itu pengajaran apakah yang dapat kita tunjukkan kepada orang-orang di sekitar kita?


Doa : 

Allah yang Maha Pengasih, bimbinglah hati dan pikiran kami untuk selalu mempunyai hati yang terbuka dan mudah untuk mengampuni dan mengasihi siapa pun agar kami mampu menuju kesempurnaan seperti yang Kau harapkan kami jalani. Amin.



https://imageproxy.youversionapi.com/1280x1280/https://s3.amazonaws.com/static-youversionapi-com/images/base/58036/1280x1280.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang