(Renungan) Pedoman Hidup

Pedoman Hidup
(Ari Susanto)


"Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 
(Kel. 20 : 2)


Kalender Liturgi Jumat, 28 Juli 2023
Bacaan Pertama : Kel. 20 : 1-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19 : 8, 9, 10, 11
Bacaan Injil : Mat. 13 : 18-23


Dalam rencana keselamatan umat manusia, Allah melibatkan pribadi-pribadi seperti Abraham, Musa dan lain-lain, juga melibatkan sebuah bangsa yakni bangsa Israel. 

Bangsa Israel dipilih Allah menjadi harta kesayangan-Nya di antara segala bangsa (Kel.19:5). Allah mengingat bangsa yang dipilih-Nya ini baru keluar dari perbudakan di Mesir. Mereka hidup dan berinteraksi dengan penduduk Mesir yang memuja dewa-dewa serta mengalami kerja paksa yang menyita waktunya. Maka Allah mengeluarkan sepuluh perintah, yang tertulis dalam dua loh batu di Gunung Sinai dan diberikan kepada Musa, untuk  menjadi pedoman hidup umat Israel yang sedang menuju tanah terjanji.

Sepuluh Firman Allah ini bukan hanya untuk bangsa Israel zaman dulu, namun untuk seluruh umat manusia masa kini. Perintah Allah itu tidak lagi ditulis pada loh batu, namun oleh Allah telah ditulis dalam hati dan akal budi manusia (bdk. Ibr.8:10). Bukan sebagai perintah yang akan menjatuhkan manusia yang melanggar, namun justru untuk menjaga manusia yang mau memegang komitmen untuk taat pada perintah Allah agar hidupnya damai, bahagia, dan harmonis berelasi dengan Allah dan sesama, inilah tanda kasih Allah kepada umat manusia.

Kami berdua dengan isteri berstatus sebagai karyawan perusahaan, di mana kami pulang sampai ke rumah sudah larut malam. Sehingga waktu berinteraksi antar anggota keluarga sangat terbatas. Pada awal pernikahan kami berdua berkomitmen, pertama, untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah, karena kami sadar menggunakan waktu yang sedikit. Kedua, tidak meminjan uang ke pribadi. Meskipun banyak kendala dan tantangan, puji Tuhan apa yang menjadi komitmen di keluarga kami dapat terlaksana sampai memasuki masa purna tugas. Saya percaya komitmen yang sederhana ini, berperan dalam keharmonisan di keluarga kami. Relasi dengan Tuhan dan isteri serta anak-anak terjalin baik, demikian juga dengan tetangga dan teman di Paroki. 

Mari buatlah komitmen dan jadikan sebagai pedoman hidup bersama dan laksanakan dengan sungguh-sungguh pasti Allah senantiasa menyertai-Nya.


Doa:

Terima kasih ya Allah karena pada hari ini Engkau memberikan pedoman hidup kepada bangsa-Mu yang terpilih sebagai tanda kasih-Mu. Mampukan aku dari ke hari untuk melaksanakan perintah-Mu, sehingga terwujud relasi yang harmonis. Amin.

https://penakatolik.com/wp-content/uploads/2018/09/Cima_da_Conegliano_God_the_Father.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang