(Renungan) Pilihan (Choice)

Pilihan (Choice)
(Alexandara Suliana Nur) 


"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, 
Aku akan memberi kelegaan kepadamu."Pikullah kuk yang Kupasang  dan belajarlah pada-Ku, 
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan”
(Mat. 11 : 28-30)


Kalender Liturgi Kamis, 20 Juli 2023
Bacaan Pertama : Kel. 3 : 13-30
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105 : 1, 5.8-9, 24-25, 26-27
Bacaan Injil : Mat. 11 : 28-30


Bacaan hari ini sangat singkat, namun sangat meneguhkan. Yesus sendiri yang mengajak kita untuk datang kepada-Nya kala sedang susah dan berbeban berat. Asal kita setia memanggul kuk yang diberikan-Nya, Yesus menjanjikan ketenangan.

Setiap manusia dalam  kehidupan ini selalu akan menghadapi persoalan hidup. Mulai dari persoalan yang mudah sampai yang berat. Persoalan yang dihadapi ada yang di keluarga, tempat kerja, lingkungan, dan masyarakat. Bagaimana kita bersikap dalam menghadapi persoalan tersebut? Beberapa pilihan ada di tangan kita. Dihadapi, didiamkan, atau ditinggalkan, mau datang ke Tuhan Yesus atau minta pertolongan orang pintar. 

Salah satu permasalahan yang saya hadapi pada waktu kerja adalah saat dipindah bagian dan turun jabatan. Ada suatu hal keanehan  yang tidak pernah saya pikirkan waktu itu. Semua orang dalam kampus Universitas tempat saya berkarya, jika ketemu saya pada lari dan tidak ada yang berani mendekat dan bicara dengan saya. Termasuk semua  staf di unit yang sebelumnya saya pimpin. Juga saat selesai kebaktian, teman yang jalan beriringan tiba-tiba berjalan cepat-cepat meninggalkan saya. Saya merasa seperti orang yang sakit kusta di mana semua orang menjauh. Saya bertanya kepada Tuhan Yesus, mengapa saya mengalami hal seperti ini. Saya mendapatkan firman bahwa penderitaan yang saya alami belum sebanding dengan penderitaan Yesus. Selama beberapa bulan saya bekerja seperti biasa dan selalu saya ingatkan diri sendiri bahwa penderitaan saya tidak berarti dibandingkan penderitaan Yesus. Pada akhirnya semua kembali normal, mereka kembali menyapa, senyum, ketawa, bicara kepada saya. Kemudian hari, saya tahu itu perbuatan kuasa gelap yang dikirimkan ke saya, supaya saya stres dan gila karena turun jabatan dan semua orang menjauh dan tidak mau kenal dan bicara ke saya. Pilihan saya datang dan berdoa ke Tuhan Yesus memberikan ketenangan dalam menghadapi persoalan tersebut.


Doa:

Tuhan Yesus, bilamana kami menghadapi  masalah  dalam hidup ini, merasa letih lesu dan berbeban berat,  ingatkan kami untuk datang kepada-Mu. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang