(Renungan) Selalu Melakukan yang Terbaik

Selalu Melakukan yang Terbaik
(Phillipus Nerius Arief Mulyono)


Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia
(Mat. 13 : 37)


Kalender Liturgi Selasa,1 Agustus 2023
Bacaan Pertama : Kel. 33 : 7-11, 34 : 5b-9, 28
Mazmur Tanggapan : Mzm .103 : 6-7, 8-9, 10-11, 12-13
Bacaan Injil : Mat. 13 : 36-43


Pada suatu hari saya mendapat telepon dari salah seorang sahabat sekolah dulu. Dia bercerita bahwa dia sedang mengalami kesulitan karena diberhentikan dari perusahaannya. Istrinya juga di PHK dan mereka memiliki tiga anak yang masih usia sekolah.

Singkat cerita akhirnya saya dan partner usaha saya memutuskan untuk membantu sahabat itu bekerja di tempat kami. Namun dengan berjalannya waktu, kami sangat kecewa dengan kinerja yang dihasilkannya. Saya sudah berupaya menasehatinya secara personal, namun tidak ada perubahan yang signifikan. Saya mencoba memberi kepercayaan tugas yang spesifik. Namun saya kembali kecewa karena tugas tersebut tidak dilaksanakan dengan baik. Sampai akhirnya perilakunya mempengaruhi karyawan yang lain.

Akhirnya saya dan partner berdiskusi bagaimana sebaiknya mengatasi dia. Setelah berdiskusi kami mengumpulkan karyawan lain dan memberi pengarahan bahwa apabila kita mau berhasil janganlah kita melihat keburukan orang lain. Sebaliknya, kita harus berkontribusi  memberikan yang terbaik dari diri kita. Ketika kita berkarya dan beraktivitas, sebaiknya kita selalu menghasilkan sesuatu yang baik. Meski sering kali perbuatan-perbuatan buruk kita lebih dominan. Hal itu tidak masalah asal kita terus berusaha memperbaiki diri sehingga yang muncul adalah sisi terbaik dari diri kita. Ketika kita sudah terbiasa menghasilkan yang baik, maka hal-hal buruk yang di lakukan oleh orang lain tidak dapat mempengaruhi kita.

Bacaan Injil  hari ini mengingatkan saya kembali bahwa Anak Manusia telah menaburkan benih yang baik. Yesus telah dan selalu memberikan kebaikan kepada dunia. Namun ada si jahat yang menaburkan benih yang buruk juga. Apabila kita fokus akan kejelekan orang maka kita tidak akan menjadi pribadi yang lebih baik. 
Sehingga dengan Injil hari ini saya diingatkan kembali agar tidak perlu terpengaruh dengan ilalang yang tumbuh di sekitar, karena pada akhirnya akan tersortir dengan sendirinya. Mana yang akan kita pelihara dan tampilkan? Apakah benih baik atau turut menjadi ilalang? Karena pada waktu menuai, benih yang baik akan dikumpulkan ke dalam lumbung, sedangkan ilalang akan dicampakkan ke dalam api dan musnah.

Maukah kita menyebarkan benih perbuatan baik kepada orang-orang terdekat?


Doa :

Ya Tuhan, terima kasih aku diingatkan kembali untuk selalu memberikan yang terbaik dari diriku, bukan untuk menyombongkan diri namun untuk mewujudkan kerajaan-Mu. Kami hanyalah alat-Mu maka pakailah kami untuk mewartakan Firman melalui tulisan kami. Bimbing dan damping kami selalu. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang