(Renungan) Gadis-Gadis yang Bijaksana dan yang Bodoh

Gadis-Gadis yang Bijaksana dan yang Bodoh
(Julius Saviordi)


Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
(Mat. 25 : 3-4)


Kalender Liturgi Jumat, 1 September 2023
Bacaan Pertama : 1 Tes. 4 : 1-8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 97 : 1-2b, 5-6, 10, 11-12 
Bacaan Injil : Mat. 25 : 1-13


Saya bekerja di perusahaan yang menjual program komputer. Salah satu tugas saya adalah melakukan survei ke tempat calon customer untuk mencari tahu bagaimana operasional sistem yang berjalan sekarang dan apa yang mereka butuhkan. Biasanya saya perlu memfoto beberapa contoh data, layout ruang kerja, dan sebagainya. Sayangnya handphone saya boros baterainya, sehingga beberapa kali low-bat ketika hendak digunakan untuk mengambil foto. Padahal saya biasanya tidak membawa powerbank karena jarang diperlukan. Pada saat-saat seperti itu saya kesal sendiri dan merasa seperti gadis bodoh dalam perumpamaan “Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh” dalam Injil Matius 25:1-13. Beberapa hal tidak sempat saya foto karena handphone saya keburu mati.

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengisahkan perumpamaan yang membandingkan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh. Perumpamaan ini hanya ditemukan di dalam Injil Matius. Tema perikop ini berkaitan dengan perumpamaan-perumpamaan di bab sebelumnya, yaitu tentang berjaga-jaga.

Kita semua menantikan kedatangan Anak Manusia yang akan datang dalam kemuliaan. Kapan waktunya tidak diberitahu. Sama seperti kedatangan mempelai laki-laki yang tidak diketahui waktunya oleh gadis-gadis yang bertugas menyambutnya. Tuhan Yesus ingin menunjukkan bahwa waktunya akan sangat lama. Dalam perumpamaan dikatakan bahwa penantiannya sampai semua mengantuk lalu tertidur (Mat 25:5). Untuk itu gadis-gadis tersebut semestinya membawa persediaan minyak. Sayangnya tidak semua gadis membawa minyak, sehingga hanya gadis-gadis bijaksana saja yang pada akhirnya boleh masuk ke ruang perjamuan kawin.

Demikian juga dengan kita. Semestinya kita selalu berjaga-jaga, siap kapan pun waktunya tiba. Karena hanya orang-orang yang selalu melakukan kehendak Bapa saja yang pada akhirnya boleh masuk ke dalam Kerajaan Surga. Oleh sebab itu kita harus selalu melekatkan diri kepada Tuhan dengan berdoa dan membaca Firman-Nya, supaya iman kita selalu kuat, pengharapan kita tidak luntur dan kasih kita selalu bertumbuh. Sehingga kita berada di baris depan pada waktu kedatangan-Nya.


Doa:

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk selalu siap dalam menyambut kedatangan-Mu. Terangilah segala jalan-jalanku. Tuntunlah aku sampai ke rumah Bapa. Amin.

http://www.rapturechrist.com/tv2j.jpg


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang