(Renungan) Karena Cinta

Karena Cinta
(Antonius Tjahiono)


Barang siapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci 
dan juga demi Dia, yang diam di situ.
(Mat. 23 : 21)


Kalender Liturgi Senin, 28 Agustus 2023
Bacaan Pertama : 1 Tes. 1 : 2b-5, 8b-10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 149 : 1-6a.9b
Bacaan Injil : Mat. 23 : 13-22


Semasa kuliahku di Jakarta, aku setiap bulan pulang ke rumah. Aku pulang hanya untuk minta uang saku bulanan. Saudara-saudaraku dan mamaku senang saat aku pulang, namun papaku tampak semakin tidak senang. Hingga pada akhir semester lima, saat aku pulang minta uang lebih untuk membayar kuliah semester enam, papaku menegurku. Papaku tidak berkata keras, papaku mungkin menahan marah dan mengatakan: “Kamu setiap bulan pulang rumah, cuma minta uang. Apakah kamu pernah berpikir, bagaimana bila usaha papa bangkrut?” Sungguh aku tidak pernah berpikir itu, aku hanya diam, hatiku tersentak, sepertinya ada yang salah dalam diriku.

Injil hari ini, Yesus marah, sampai empat kali mengatakan “celakalah” untuk orang Farisi dan ahli Taurat. Adapun Yesus marah kepada orang Farisi dan ahli Taurat, karena mereka munafik, hidupnya penuh kepura-puraan, tidak memikirkan umatnya. Yesus sudah berulang kali menegurnya, namun mereka tidak mempedulikan, hati mereka tidak tersentak, sehingga mereka tidak menyadari ada yang salah dalam dirinya. 

Memang papaku tidak mengatakan “celakalah”, namun aku yakin papaku waktu itu marah, karena setiap bulan aku minta uang seperti anak orang kaya dan tidak memikirkan keluarga. Aku bersyukur papaku menegurku dan hatiku tersentak, sehingga aku mau memperbaiki diri. Sejak semester enam sampai lulus, aku tidak minta uang lagi, aku bekerja sambil menyelesaikan kuliah.

Papaku marah kepadaku bukan karena benci, demikian juga Yesus marah kepada orang Farisi dan ahli Taurat bukan karena benci, namun karena cinta. Yesus ingin mereka bisa membuka hati, bisa bicara benar untuk memberikan teladan dan mengajak umatnya memasuki Kerajaan-Nya. Tuhan Yesus mencintai dan menghendaki mereka bertobat, sumpah sucinya dijalankan dengan benar dan tulus, tidak munafik, seperti dikatakan-Nya: “Barang siapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam disitu.” (Mat. 23 : 21).
 
Tuhan Yesus juga mencintai kita, apakah kita mencintai-Nya dengan tidak berbuat munafik dan tidak membuat-Nya marah?


Doa:

Ya Yesus Kristus yang baik hati dan lemah lembut, aku bersyukur atas cinta kasih-Mu. Mohon bukalah hatiku, lembutkanlah hatiku, sehingga ketika Engkau menegurku, Engkau marah kepadaku, aku menerimanya, karena Engkau mencintai aku dan menghendaki aku berjalan yang benar di dalam Kerajaan-Mu. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang