(Renungan) Merasa Paling Tahu

Merasa Paling Tahu
(Paulus Aswin Sani)


Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.”
(Yoh. 1 : 50)

 
Kalender Liturgi Kamis, 24 Agustus 2023

Bacaan Pertama : Why. 21 : 9b-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145 : 10-11, 12-13ab, 17-18
Bacaan Injil : Yoh. 1 : 45-51


Ketika Filipus bertemu dengan Natanael dan menceritakan tentang Yesus anak Yusuf dari Nasaret yang juga disebut oleh para nabi dan Musa dalam kitab Taurat, Natanael menganggapi dengan dingin dan sinis. Ia mengatakan: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nasaret?” Natanael memang bukanlah seorang yang mudah percaya. Ia seorang yang terpelajar dan mengetahui banyak tentang hukum Taurat. Ia meragukan daerah Nasaret akan mempunyai seseorang yang sangat terkenal.

Filipus adalah sahabat yang baik, ia tidak patah semangat untuk mengajak Natanael serta memperlihatkan dan bertemu kepada Yesus. Pada saat Yesus melihat Natanael, Yesus langsung berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Mendengar itu, Natanael sangat terkejut dan bertanya kepada-Nya bagaimana Yesus bisa mengenal dia. Jawab Yesus: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Natanael tambah terkejut dan baru tersadar siapakah Yesus ini sebenarnya, yang menurut dia sebelumnya, tidak mungkin ada sesuatu yang baik dari Nasaret. Natanael berkata pada Yesus: “Rabi, Engkau anak Allah. Engkau Raja orang Israel.”

Perenungan saya dari sikap dingin dan sinisnya Natanael, sangat mirip-mirip dengan kebanyakan dari kita. Istilah yang lagi tren “nyinyir.” Kalau mendengar sesuatu yang kita sendiri belum jelas permasalahannya tetapi sudah berkomentar seakan-akan kita paling tahu dan paling benar.

Sebaliknya Yesus mengajarkan kita untuk bersikap positif dan berkata jujur dari apa yang kita tahu. Tuhan Yesus bersabda yang membuat Natanael berubah dari sikap sinis dan dinginnya, menjadi percaya dengan mengatakan Yesus adalah sang Mesias. Perubahan yang  drastis terjadi pada Natanael.

Kita sebagai murid Yesus yang beriman, sudah sering mendengarkan ajaran Yesus, hendaknya kita mau melaksanakannya dengan baik dan benar. Sikap positip dan berkata jujur dan tidak dilebih-lebihkan yang keluar dari mulut  kita akan membuat kita  terhindar dari salah paham.

Semoga damai terjadi di antara kita.


Doa:

Bapa yang Maharahim, bersikap mengandalkan diri sendiri sering kali membuat kita salah arah dan berakhir dengan keributan dan salah paham. Biarkan kami selalu diberikan kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang tidak sempurna dan akan selalu selamanya berjalan bersama-Mu dalam segala sikap, tindakan, serta perbuatan kami. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang