(Renungan) Anugerah

 Anugerah
(Ari Susanto)


"...  Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka." 
(Luk. 8 : 3)


Kalender Liturgi Jumat, 22 September 2023
Bacaan Pertama : 1 Tim. 6 : 2c-12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 49 : 6-7, 8-9, 17-18-20
Bacaan Injil : Luk. 8 : 1-3


Perempuan dalam strata masyarakat Yahudi pada waktu itu termasuk golongan yang tidak diperhitungkan, namun justru bisa menerima karya Yesus. Berbanding seratus delapan derajat dengan masyarakat Yahudi yang terhormat, yakni para ahli Taurat dan orang Farisi yang justru tidak menerima karya Yesus bahkan menolaknya. 

Demikian Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah bersama dengan kedua belas murid, diikuti pula para perempuan ini yang senantiasa melayani mereka. Adalah Maria yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat oleh Yesus. Ia senantiasa melayani Yesus ke mana pun pergi dengan segala harta miliknya.
 
Maria adalah pedagang ikan yang sangat kaya dari Magdala, maka disebut Maria Magdalena. Ia seorang pekerja keras dalam mengumpulkan kekayaan, namun ia tidak terjerat oleh apa yang ia kejar, yakni kekayaan. Nasehat rasul Paulus: “Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (bdk. 1 Tim. 6:10).

Maria menyadari bahwa kekayaan adalah anugerah Allah. Ia tidak diperbudak atau pun terjerat oleh anugerah tersebut, namun ia bersyukur kepada sang pemberi anugerah ialah Allah. Dengan cara melayani Yesus dan para murid ke mana pun pergi mewartakan Kerajaan Allah, dengan demikian nama Allah dimuliakan dan semakin banyak orang terselamatkan.

Dari bacaan hari ini saya disadarkan bahwa sepanjang hidup saya di dunia ini banyak anugerah Allah yang sudah saya terima. Allah begitu baik, mencukupkan segala kebutuhan kehidupan saya. Saya diberi kesempatan oleh Allah untuk belajar Kitab Suci dan dimampukan untuk mengajarkan kepada umat di paroki. Ini adalah anugerah yang luar biasa dan sangat membahagiakan hati saya. 

Segala anugerah Allah yang telah saya terima dan nikmati ini adalah baik adanya, seturut rencana Allah untuk kehidupan saya. Saya percaya bahwa semua itu sangat berguna bagi tumbuh kembangnya iman dan kehidupun rohani saya. Dan saya bagikan kepada sesama di sekitar agar mereka pun dapat merasakan kasih Allah itu.

Anugerah yang berasal dari Allah, sepantasnya tidak berhenti dan dinikmati pada diri kita sendiri, namun dibagikan kepada sesama. Jika tidak, maka kita perlu bertanya benarkah anugerah ini dari Allah ?


Doa:

Ya Allah sumber kasih sejati, kami bersyukur atas anugerah yang telah curahkan sepanjang hidup kami. Mampukan kami membagikan anugerah-Mu kepada sesama agar mereka pun dapat merasakan kasih-Mu itu. Amin.


https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2019/09/Pelita-Hati-20-September-2019.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang